Riauaktual.com - Pembalap gaek MotoGP, Valentino Rossi, memberikan pesan semangat kepada Gianluigi Buffon. Dalam pesannya, Rossi meminta Buffon untuk mengabaikan omongan negatif yang sering diberikan haters kepadanya.
Hal ini harus dilakukan Buffon agar dirinya bisa terus berkarier dengan baik di dunia sepakbola. Rossi sendiri berharap kiper asal Italia itu bisa terus berkiprah di dunia sepakbola karena talenta luar biasa yang dimilikinya.
Buffon memang kini didesak untuk mempertimbangkan kariernya di dunia sepakbola. Sebab, usia Buffon kini sudah tidak muda lagi. Tahun ini, usianya genap 40 tahun. Di usia tersebut, cibiran serta kritikan makin sering dilontarkan publik kepada Buffon.
Banyak pihak menilai Buffon sudah tidak layak berkarier di dunia sepakbola. Terlebih, setelah Buffon gagal membawa Tim Nasional (Timnas) Italia tampil di Piala Dunia 2018. Ia didesak untuk segera memberikan posisinya kepada para pemain muda.
Namun, Rossi tak sependapat dengan penilaian-penilaian tersebut. The Doctor –julukan Rossi– menilai Buffon masih layak bermain sepakbola. Sebab, usia bukanlah halangan bagi seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas. Pernyataan ini diutarakan Rossi karena dirinya juga mengalami hal yang sama. Tepat pada Februari, usia Rossi bertambah menjadi 39 tahun. Sebagai pembalap, usia Rossi dianggap sudah tidak produktif.
Banyak pihak pun memintanya untuk menyudahi karier di ajang balap motor kasta tertinggi tersebut. Namun, Rossi tidak mendengarkan pendapat tersebut dan tetap melakukan hal yang disukainya. Karena itu, Rossi meminta Buffon untuk melakukan hal yang sama sepertinya.
"Buffon mutlak harus melanjutkan (kariernya), jika dia mau. Saya pikir, dia akan tahu apakah dia masih bisa berada di atas. Apakah orang-orang iri kepada kami berdua? Saya rasa iya,” ujar Rossi, sebagaimana dikutip dari Football Italia, Kamis (29/3/2018).
“Menurut saya, itulah yang membuat kami menjadi lebih manis. Lebih mudah mengatakan bahwa seseorang telah selesai, dibandingkan mengetahui lebih jauh pencapaian mereka dan apakah mereka masih memilikinya,” lanjutnya.
“Ada dua jenis orang, mereka yang menghargai dan menikmati kebesaran orang lain serta mereka yang cemburu dan memilih menggosok inferior mereka sendiri kepada orang lain. Itu hal yang tren yang dilakukan di Italia,” tukas pembalap asal Italia tersebut. (Wan)
Sumber: Okezone.com
