Usai Bermimpi Anaknya Diperkosa hingga Hamil, Bakri Bakar Mobil Tetangga

Usai Bermimpi Anaknya Diperkosa hingga Hamil, Bakri Bakar Mobil Tetangga
Bakri. Foto/ kompas.com

Riauaktual.com - Sebuah mobil Avanza milik Nurhasan, warga Butungan, Desa Binanga, Kecamatan Sendana, Majene, dihancurkan kaca-kacanya kemudian dibakar oleh Bakri yang kalap, Selasa petang (27/3/2018).

Bakri, pria asal Limboro, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (sulbar) yang masih tetangga kampung dengan Nuhasan ini menuding korban adalah pelaku perkosaan yang membuat anak gadis pelaku hamil.

Beberapa bulan terakhir, Bakri stres dan resah lantaran anak gadisnya hamil di luar nikah. Meski ia sudah melaporkan kasusnya ke polisi setempat dua bulan lalu, namun hingga kini kasusnya tak kunjung terungkap.

Sementara anak Bakri berinisial FK yang masih duduk di bangku SMA kehamilannya kian bertambah besar. Kalap dan emosi, Bakri lalu menuding Nurhasan, tetangganya, telah menghamili anak pelaku.

Menurut Bakri, FK sempat tinggal di rumah Nurhasan. Bakri menitipkan anaknya saat sekolah di daerah tersebut. Kasus itu pun sempat dilaporkan ke Polres Majene, namun hingga kini belum menemui titik terang.

Singkat cerita, Bakri yang sedang stres pergi ke kebun miliknya, Selasa (27/3/2018) kemarin. Saat beristirahat sekitar pukul 12.00 Wita di rumah kecil di kebunnya, ia sempat bermimpi bahwa Nurhasan lah yang menghamili anaknya.

"Saya bermimpi melihat langsung itu adegan perlakuan anak saya diperkosa. Di situ betul-betul hati saya terbakar, sudah tidak bisa kubendung," kata Bakri.

Bakri pun segera pulang ke rumahnya. Ia mempersenjatai diri dengan parang panjang dan double stick. Bakri kemudian tancap gas motor menuju rumah Nurhasan.

Di tengah perjalanan, ia membeli satu jeriken bensin berisi dua liter beserta korek gas. Tiba di rumah Nurhasan, bakri yang disulut amarah yang memuncak langsung memecahkan kaca-kaca mobil milik Nurhasan dengan double stick miliknya.

Pelaku kemudian menumpahkan bensin ke jok mobil korban. Bagian dalam mobil tersebut kemudian diduga dibakar. Beruntung, api tidak merambat ke mesin mobil dan hanya membakar jok belakang.

"Setelah kaca sampingnya saya pecahkan, kemudian saya siram bensin dan bakar. Saya juga kena api," jelasnya.

Tak sampai disitu, Bakri kemudian mengayungkan parang panjang miliknya dan menantang Nurhasan keluar dari rumah. Bakri kemudian mencari balok kayu lantaran double stick miliknya rusak. Balok yang ditemukan itu dipakai memecahkan kaca mobil bagian belakang.

Setelah puas melampiaskan amarahnya, Bakri kemudian pergi ke rumah saudaranya untuk mengobati bagian tubuhnya yang terbakar api. Bakri pun dibawa ke puskesmas sendana untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Nurhasan, pemilik rumah yang kaget didatangi pelaku mengatakan, peristiwa itu terjadi saat ia sedang beristirahat. Karena kaget mendapati api membakar mobilnya, Nurhasan berusaha memadamkannya untuk mencegah kebakaran lebih besar.

Namu nurhasan batal memadamkan api lantaran dicegat istrinya agar tidak keluar rumah karena khawatir terlibat bentrok dengan pelaku.

Nurhasan pun memilih lari ke belakang dan menyelamatkan anak, istri dan mertua, termasuk dokumen-dokumen penting karena khawatir ikut terbakar.

Menurut Nurhasan, Bakri juga sempat melempar jendela rumah dengan batu bata hingga penghuni rumah dan sanak tetangga pun ikut kaget.

Nurhasan lalu melaporkan kasus pembakaran mobilnya ke Polsek Sendana setelah pelaku meninggalkan lokasi.

Sebelumnya, FK sempat berobat di rumah Nurhasan beberapa kali karena sakit menahun. Bakri pun berinisiatif untuk menitipkan FK ke rumah Nurhasan.

Nurhasan mengakui FK memang pernah tinggal dua bulan lebih di rumahnya karena sering sakit-sakitan. FK dititip keluarganya untuk diobati Nurhasan yang selama ini memang dikenal sering mengobati warga yang tekena penyakit aneh.

Nurhasan membantah telah menodai FK hingga hamil. Bahkan ia bersedia disumpah dengan cara apa pun untuk membuktikan dirinya bukanlah ayah biologis dari jabang bayi yang dikandung FK.

Beberapa bulan lalu, Nurhasan sempat dipanggil penyidik Polres Majene. Di depan penyidik, ia membantah telah menodai anak di bawah umur tersebut.

Nuhasan bahkan mengaku pernah meminta anggota polisi untuk mebacakan yasin untuk meyakinkan bahwa dirinya bukanlah pelaku yang menghamili FK seperti yang dilaporka Bakri.

Polsek Sendana dan Satreskrim Polres Majene telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran mobil. Polisi telah memasang garis polisi dan menyita parang serta sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku saat mengamuk dan membakar mobil milik Nurhasan.

Kapolsek Sendana AKP Thamrin Nur mengatakan, pihaknya telah mengamankan Bakri dan memeriksa sejumlah saksi. Saat ini, pihaknya tengah mendalami peristiwa pembakaran tersebut.

"Kami meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi. Kasus ini sementara dalam penanganan," kata Thamrin.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Polsek sendana telah menyiagakan empat anggotanya untuk berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian. (Wan)

 

Sumber: Kompas.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index