Kisah Eno, Kerja Serabutan Berharap Anaknya Pengidap Gangguan Mental Bisa Diobati

Kisah Eno, Kerja Serabutan Berharap Anaknya Pengidap Gangguan Mental Bisa Diobati
Eno (70) bersama anaknya Sudrajat (32), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Foto/tribunnews.com

Riauaktual.com - Eno (70) orangtua dari Sudrajat (32) dan Maesaroh (35), yang mengalami gangguan mental hingga dirantai, berharap kedua anaknya tersebut bisa diobati dengan baik.

Eno hanya seorang pekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

"Ya inginnya diobati, tapi saya juga tidak sanggup bawanya, karena sering ngamuk. Dibawa naik angkot juga, tukang angkotnya tidak mau," tutur Eno di kediamannya, Jumat (23/3/2018).

Dalam kesehariannya, Eno hanya bekerja serabutan.

Dia menjual Singkong dan ubi, itu pun kalau barangnya sedang ada, kalau tidak ada barang, Eno terpaksa menganggur.

Dan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, Eno terpaksa memanfaatkan pemberian orang lain.

"Kalau ada barang mah bapak ngamodal Rp 200 ribu batina (keuntungan) paling Rp 50 ribu. Kalau tidak ada barang, paling ada orang yang sering ngasih saja," katanya.

Eno dan keluarganya tinggal di rumah sederhana semi permanen dengan berdindingkan bilik dan berlantaikan tembok berukuran sedang.

Dari dalam rumahnya tercium bau tidak sedap seperti bau air kencing dan kotoran.

Eno mengaku belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.

Sebelumnya kata Eno pernah ada petugas yang datang memfoto-foto rumahnya dan kondisi anak-anaknya. 
Namun hingga sekarang belum ada kelanjutannya. (Wan)

 

Sumber: tribunnews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index