Riauaktual.com - Selama tahun 2017, pemecatan terhadap anggota Polri di Riau mengalami peningkatan.

Pemecatan ini dilakukan akibat pelanggaran, yang dilakukan oleh anggota itu sendiri.

Untuk tahun 2017, terdapat 56 orang anggota dijajaran Polda Riau yang diberhentikan secara tidak hormat.

Sedangkan tahun 2016 lalu, terdapat 42 orang anggota yang dipecat dalam berbagai kasus.

Hal ini dibeberkan Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang saat mengadakan rilis akhir tahun kinerja Polda Riau selama tahun 2017 di Gedung Serindit Kantor Gubernur Riau, Minggu (31/12) malam.

"Untuk tahun ini ada 56 anggota yang melakukan pelanggaran, yang berujung pemecatan," kata Nandang.

Menurut jenderal bintang dua itu, anggota yang diberhentikan ini karena sudah tidak bisa dibina lagi. Sehingga terpaksa diberikan sanksi tegas.

Nandang menyebutkan, kasus-kasus yang dilakukan anak buahnya itu bervariasi. Misalnya, narkotika, kriminalitas dan pelanggaran kode etik.

Sebelum mendapat sanksi tegas, para anggota 'nakal' itu telah diberi pembinaan dan peringatan. Namun itu tidak dihiraukan.

"Untuk anggota yang dipecat karena terlibat narkoba, ada 11 orang. Tahun lalu 13 orang. Selebihnya kriminalitas dan kode etik," katanya.

"Ini semua sudah tidak bisa dibina dan ditoleransi lagi. Makanya diberhentikan," ulas Nandang.

Lebih lanjut kata Kapolda. Dia menginginkan kepada polisi lainnya untuk tidak mengikuti jejak anggota yang telah dipecat tersebut.

"Jadilah polisi yang teladan dan dicintai oleh masyarakat," harap Nandang.

"Kalau mau dibina dan diarahkan kejalan yang benar silahkan menjadi polisi yang teladan dan berprestasi," sambungnya.

Sementara itu, dalam rilis akhir tahun ini, turut diikuti oleh Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Danrem 031/Wira Bima, Brigjen TNI Edy Nasution, Danlanud Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru, Marsma TNI Age Wiraksono dan petinggi di Riau lainnya. (IG)