Alasan Hana Annisa Bikin Video Porno karena Gangguan Seksualitas?

Alasan Hana Annisa Bikin Video Porno karena Gangguan Seksualitas?
Capture video mahasiswi UI Hanna Annisa

Riauaktual.com - Hana Annisa menjadi yang paling dicari di jagat maya terkait video porno yang akhirnya menyebar dan tak terbendung lagi.

Sejatinya, video porno alumni Universitas Indonesia itu bukan kali pertama yang pernah terjadi. Sebelumnya, banyak pula video serupa yang beredar.

Kasus video porno juga pernah terjadi pada remaja, anggota dewan, pejabat publik, artis, bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tak jarang videonya menjadi viral di media sosial.

Tapi, apa sebenarnya alasan Hana Annisa merekam adegan bercintanya dengan mantan kekasihnya itu?

Psikolog Klinis Liza Marielly Djaprie dikutip dari JawaPos.com, (grup pojoksatu.id) Kamis (26/10) menilai, apa yang dilakukan Hana Annisa sepertinya dilakukan dengan sangat sadar.

Keduanya pun sangat paham dengan segala risiko yang bakal ditanggung dari perekaman adegan ranjang itu.

Liza pun tak mengetahui persis apa alasan adegan bercinta itu harus direkam dan didokumentasikan. Sebab, menurutnya, banyak faktor yang mendasarinya.

“Salah satunya terjadi karena ada gangguan seksualitas. Ada orang yang baru bisa terangsang saat direkam,” kata Liza.

iza mencontohkan hal itu sama ketika seseorang lebih terangsang saat menonton video porno sebelum bercinta.

Faktor lainnya, kata dia, budaya patriarki atau perempuan cenderung menurut apa kata laki-laki.

“Ketidaktahuan perempuan, jadi cenderung submisif apa saja dilakukan sesuai permintaan laki-laki,” papar Liza.

Faktor lain, sebutnya, juga bisa dikarenakan faktor kepribadian yang impulsif yang mendorong seseorang akan melakukan apa saja tanpa dipikirkan risikonya.

Liza juga mengungkapkan, banyak catatan pasiennya yang juga mempunyai masalah seperti itu.

Ada istri yang bercerita, bahwa suaminya saat minta ML baru terangsang kalau direkam.

“Itu membuat sang perempuan merasa marah seolah model porno. Itu jelas karena gangguan kepribadian,” jelas Liza.

Atau, alasan lainnya bisa juga karena sebagai dokumentasi atau kesenangan pribadi masing-masing pasangan.

“Namun bagaimana kalau ponsel atau laptop hilang, kan repot. Banyak sekali risikonya,” jelasnya.

Liza berharap, dalam kasus Hanna Anisa, masyarakat tak hanya menyudutkan si perempuan saja.

Sebab, masyarakat senang sekali menghakimi satu pihak tetapi tak pernah berpikir mengapa bisa terjadi.

“Mau memenjarakan, apakah itu memecahkan masalah? Apakah tak lebih baik ada edukasi. Karena pasti ada trauma secara psikologis,” kata Liza.

Pihak UI sendiri tak membatah Hana Annisa memang pernah tercatat sebagai mahasiswa di lembaga pendidikan tersebut.

Namun Hana Annisa sudah lulus, sehingga dia tidak lagi berstatus sebagai mahasiswi UI.

Karena itu, UI sendiri menegaskan bahwa apa yang dilakukan Hana adalah tanggungjawab pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kampus.

Karena itu, segala akibat yang dihasilkan dari beredarnya video tersebut akan menjadi tanggung jawab pribadi pelaku.

Sementara itu, Polresta Depok telah mengerahkan tim siber untuk mengungkap kasus ini. Polisi sedang mengidentifikasi pemeran video asusila tersebut.

“Kami sedang tindaklanjuti, sedang dilidik oleh tim saber,” ujar Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Putu Kholis Aryana.

 

Sumber : pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index