PEKANBARU (RA) - Pelatih Kepala PSPS Pekanbaru, Aji Santoso, angkat bicara mengenai kondisi timnya usai menelan kekalahan 2-3 dari Persikad Depok pada laga lanjutan Liga 2 Pegadaian Championship pada Sabtu malam tadi. 

Ia secara jujur mengakui bahwa lini belakang PSPS tengah berada dalam situasi sulit akibat krisis pemain, terutama setelah tiga pemain asing dipulangkan.

Aji menegaskan bahwa hasil tersebut tentu jauh dari harapan seluruh pihak, mulai dari manajemen, pelatih, pemain, hingga pendukung setia PSPS. Meski begitu, ia memastikan seluruh skuad telah berjuang maksimal di lapangan.

Menurutnya, tekanan berat pada babak pertama menjadi penyebab utama kebobolan tiga gol cepat. "Pertahanan kita pada babak pertama benar-benar berada di bawah tekanan, sehingga tiga kali serangan langsung berbuah gol," ujar Aji.

Pelatih berpengalaman itu menjelaskan bahwa krisis pemain membuatnya tidak memiliki banyak opsi untuk mengisi posisi stopper maupun bek. Situasi inilah yang membuat pertahanan PSPS tampak rapuh dan mudah ditembus lawan, terutama dari sisi sayap.

Meski sudah memberikan materi latihan untuk mengantisipasi serangan dari samping, kenyataannya gol-gol Persikad tetap datang dari area tersebut. Menyadari kondisi darurat, Aji kemudian melakukan perubahan strategi pada babak kedua dengan menggeser Alfin Tuasalamony ke posisi stopper.

Perubahan itu terbukti cukup efektif. Pertahanan PSPS menjadi lebih solid dan tim mampu mencetak dua gol untuk memperkecil ketertinggalan, meski akhirnya tetap harus mengakui keunggulan Persikad. 

"Yang jelas memang pada babak pertama pertahanan kita cukup rapuh," tegasnya.

Sebagai langkah jangka panjang, Aji memastikan manajemen PSPS telah menyiapkan perekrutan pemain baru. 

Namun, para pemain tersebut baru bisa bergabung saat bursa transfer dibuka pada 10 Januari 2026 mendatang. Dengan kondisi yang ada, Aji berharap PSPS bisa segera bangkit dan kembali tampil kuat di pertandingan berikutnya.