Duh! Kasus HIV/AIDS di Rokan Hulu Terus Meningkat

PASIRPENGARAIAN (RA) - Kasus penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) terus menunjukkan tren peningkatan. Dari tahun 2013 hingga 2024, total kasus tercatat sebanyak 282 kasus.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Rokan Hulu melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), dr. Hj. Siti Zubaidah, M.Kes, Sabtu (18/1/2025). Ia menjelaskan bahwa tren kasus ini meningkat setiap tahunnya, dengan 36 kasus baru tercatat dari 2023 ke 2024.

"Dari total 282 kasus, sebanyak 164 di antaranya saat ini menjalani pengobatan. Faktor risiko utama penularan meliputi hubungan seksual sesama jenis (LSL), penggunaan narkoba dengan jarum suntik, serta populasi kunci lainnya seperti wanita penjaja seks, warga binaan, dan masyarakat dengan infeksi menular seksual," ujar Siti Zubaidah.

Siti mengungkapkan bahwa faktor utama penularan HIV di Rohul adalah perilaku hubungan sesama jenis dan penggunaan jarum suntik narkoba. Selain itu, upaya deteksi dini terus dilakukan pada kelompok berisiko seperti ibu hamil melalui program pemeriksaan triple eliminasi.

"Pada peringatan Hari AIDS Sedunia, Desember 2024, kami juga melakukan pemeriksaan kepada warga binaan di lapas. Dua kasus HIV dari data yang ada diketahui telah berakhir dengan kematian," tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran HIV/AIDS. Upaya tersebut meliputi screening di tempat-tempat penjaja seks, edukasi masyarakat, dan rencana pengaktifan kembali Komisi Penanggulangan AIDS Indonesia (KPAI) di tingkat kabupaten.

“Nantinya, kami akan memperluas screening di instansi pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat umum. Harapannya, deteksi dini dapat memutus mata rantai penularan,” jelas Siti.

Siti juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan melalui pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ia mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi, menjaga stamina tubuh, serta menghindari perilaku berisiko.

"Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan dini jika merasa berisiko, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat," pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index