Gejolak di PWI Sulut, Adrianus R. Pusungunaung Alih Dukungan ke KLB dan Plt Ketua Baru

Ahad, 02 Maret 2025 | 14:00:00 WIB
Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Sulut, Adrianus R. Pusungunaung (ARP)

MANADO (RA) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara kembali mengalami gejolak internal. Adrianus R. Pusungunaung (ARP), Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Sulut, membuat kejutan dengan menyatakan dukungan penuh terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) PWI, yang menetapkan Zulmansyah Sekedang sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI periode 2023-2028.

Tak hanya itu, Adrian juga memberikan dukungan terhadap Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau, yang berada di bawah kendali Zulmansyah, sekaligus menolak HPN di Kalimantan Selatan yang digelar oleh kubu Hendry Ch. Bangun.

Namun, yang paling menghebohkan adalah dukungan terbuka Adrian terhadap Surat Keputusan (SK) Nomor 134-PGS/A/PP-PWI/II/2025 yang dikeluarkan oleh PWI Pusat. SK tersebut menetapkan Vanny Loupatty sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Sulut dan Ardison Kalumata sebagai Plt Sekretaris untuk sisa masa bakti 2021-2026.

"Saya siap mengawal dan mengamankan SK tersebut, apa pun konsekuensinya," tegas Adrian, Minggu (2/3/2025).

Keputusan Adrian langsung mengguncang komunitas pers di Sulawesi Utara. Pasalnya, selama ini ia dikenal sebagai pendukung setia Voucke Lontaan. Bahkan, dalam Konferensi Provinsi PWI Sulut, ia disebut-sebut sebagai "kingmaker" yang berperan penting dalam kemenangan Voucke atas Aswin Donald Lumintang.

Kini, Adrian justru beralih mendukung Vanny Loupatty, wartawan senior yang akrab disapa Maemosa. Pergeseran sikap ini memunculkan pertanyaan besar: Apa yang membuat Adrian meninggalkan Voucke? Hingga kini, ia belum mengungkapkan alasan konkret di balik keputusannya.

Meski keputusannya menuai pro dan kontra, Adrian tetap menyerukan agar anggota PWI Sulut menjaga soliditas.

"Saya tidak bisa memaksa siapa pun untuk mengikuti langkah saya. Itu adalah hak teman-teman. Tapi yang pasti, mari kita jaga marwah organisasi kita yang tercinta ini," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa perbedaan dalam organisasi tidak boleh merusak hubungan personal.

"Di dalam organisasi, kita berteman dengan peran dan tanggung jawab. Di luar organisasi, kita tetap berteman dengan hati dan kejujuran," pungkasnya.

Tags

Terkini

Terpopuler