RIAUAKTUAL.COM (RA) - Kanker payudara adalah jenis kanker yang terbentuk ketika sel-sel di dalam payudara berkembang secara abnormal dan tidak terkendali. Meski sebagian besar kasus terjadi di kalangan wanita, kanker payudara juga bisa terjadi pada pria.
GLOBOCAN 2022 mencatat kanker payudara masuk dalam jenis kanker terbanyak yang terjadi pada wanita, yakni 66.271 kasus atau 30,1%, dengan jumlah kematian sebanyak 22.598 atau 9,3%.
Rupanya penyebab tingginya penyakit kanker di Indonesia karena 53,7% masyarakat Indonesia tidak pernah melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Padahal SADARI salah satu metode paling sederhana untuk mendeteksi benjolan dan ketidaknormalan yang mengindikasikan gejala awal kanker payudara.
Menurut dokter ahli kanker dari RS Kanker Dharmais, Prof dr Noorwati Sutandyo, SpPD-KHOM masyarakat enggan melakukan SADARI karena takut.
“Orang Indonesia itu nggak mau tahu, takut kalau cek jadi tahu,” ujar Prof Noorwati, yang dilansir dari Okezone.com, Rabu (6/11).
Bagi Anda yang rutin melakukan SADARI, tentu ada gejala awal yang bisa ditemui. Beberapa gejala awal kanker payudara yang dapat teramati melalui SADARI.
1. Muncul benjolan
Salah satu gejala awal kanker payudara yang bisa terdeteksi melalui SADARI adalah benjolan atau tumor. Menurut Prof Noor, sekitar 80 persen benjolan dapat terdeteksi lewat SADARI. Benjolan yang merupakan gejala kanker payudara bisa terasa nyeri, bisa juga tidak. Sekecil apapun, benjolan yang tidak seharusnya ada di payudara harus diwaspadai.
“Teraba benjolan kecil seukuran 1 cm itu jumlah sel kankernya sudah 10 pangkat 9, sudah 1 miliar sel. Jadi jangan terlambat,” pesan Prof Noor.
2. Puting tertarik ke dalam
Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah puting yang tertarik ke dalam atau inverted nipple. Sekalipun tidak disertai benjolan, puting yang tertarik ke dalam harus diwaspadai, utamanya jika perubahan tersebut muncul tiba-tiba. Puting yang tiba-tiba tertarik ke dalam dapat menandakan adanya sel-sel kanker pada jaringan di belakang puting susu, yang menyebabkan kulit tertarik ke dalam.
3. Keluar cairan dari puting susu
Prof Noor menjelaskan, gejala awal kanker payudara juga dapat ditandai dengan keluarnya cairan dari puting susu ketika seorang perempuan tidak sedang menyusui. Cairan yang dimaksud dapat berupa cairan bening ataupun bercak darah.
“Segala sesuatu yang keluar dari puting pada ibu yang tidak atau belum menyusui, adalah tidak normal,” pesan Prof Noor.
4. Perubahan pada kulit payudara
Perubahan apapun yang terjadi pada permukaan payudara dapat menjadi tanda awal kanker payudara. Salah satu yang kerap terabaikan adalah tekstur berkerut seperti kulit jeruk, yang bisa muncul tanpa disertai tumor atau benjolan. Meski lebih jarang, kulit yang melekuk ke dalam juga perlu dicurigai sebagai gejala awal kanker payudara.
Payudara yang mengeras pada ibu hamil dan menyusui juga terkadang menyamarkan gejala kanker, sehingga kerap terabaikan. Jika disertai perubahan warna kulit menjadi kemerahan, maka sebaiknya diperiksakan.
“Sering dikira karena air susu, padahal ini adalah kanker,” jelas Prof Noor.
5. Perubahan bentuk
Bentuk payudara yang tidak simetris antara kiri dan kanan umumnya tidak berbahaya, banyak perempuan mengalaminya. Namun apabila mengalami perubahan bentuk dan ukuran yang tidak sewajarnya, maka sebaiknya melakukan pemeriksaan lebih lanjut.