Riauaktual.com - Sebanyak 393 Jamaah haji termasuk petugas haji Riau Kloter 3 Embarkasi Batam (BTH) akan bertolak ke Arafah pada 8 Dzulhijjah atau 30 Agustus 2017. Sedangkan 59 jamaah tarwiyah akan menuju Mina.

Ketua Kloter 2 BTH, Suhardi, mengatakan bahwa, keberangkatan jamaah ke Arafah dimulai dari pagi hingga malam. Berdasarkan hasil konsolidasi petugas haji dengan menteri agama bahwa semua jemaah sudah harus sampai di Arafah sebelum jam 12 malam.

"Bagi jemaah yg berangkat pagi ke Arafah, pihak Daker Makkah menyampaikan untuk membawa bekal makanan, karena konsumsi yang disediakan baru diberikan pada malam hari," ujarnya.

Suhardi menambahkan, untuk menghadapi puncak Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina), Jamaah Haji mulai melakukan persiapan akhir. Seperti yang dilakukan oleh Kloter 2 BTH, Senin, 27 Agustus 2017 melakukan persiapan terakhir menuju Armina, di Mushalla Hotel Tima Alsyisah dan dihadiri oleh seluruh jemaah.

“Alhamdulillah jamaah secara umum sehat semua, hanya satu jemaah yang masih dirawat di King Faisal Hospital yaitu Supangat, kemarin sempat membaik namun drop kembali. Kemungkinan jamaah bersangkutan akan kita badal hajikan,” jelasnya.

Sementara itu terkait persiapan akhir ke Armina tersebut lanjutnya, dimulai dari proses keberangkatan dari hotel hingga Arafah. Jemaah Haji begitu antusias dan gembira mendengar informasi dari ketua Kloter terkait dengan kondisi tenda yang cukup bagus dan dekat dengan jalan utama.

"Apalagi tahun ini pihak maktab juga menyediakan batu untuk melontar yang akan dibagikan kepada setiap jemaah sesampainya di Muzdalifah. Sehingga Jamaah lebih dimudahkan dalam menjalan rukun haji,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan tentang pentingnya kebersamaan dalam proses Armina, serta meminta kepada seluruh jemaah untuk saling bermaaf-maafan, disiplin, tidak egoism, tanggalkan jabatan, pangkat dan segala atribut duniawi.

“Semua kita adalah sama sebagai hamba Allah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu juga pembimbing ibadah, KH Abdurrahman Qoharuddin menyampaikan kepada jemaah untuk senantiasa menjaga niat. Niat tulus hanya karena Allah, sebab perintah ibadah haji  adalah untuk Allah. Kepasrahan yang total dalam mencari ridho Allah. Iadah haji itu adalah kerja hati. Kendati tidak berkata- kata dalam melakukan tawaf, sai, atau berdiam saja ketika wukuf, ibadahnya sah, sebab yang berhubungan itu adalah hati hamba dengan sang maha penciptanya.

“Artinya keikhlasan, ketulusan dan kepasrahan total kepada Allah sangat dituntut dalam melaksanakan ibadah haji,” pesannya.

Pada kesempatan itu tim kesehatan dr. Yulia Finista juga turut mengajak jemaah untuk menjaga kesehatan dan tidak lupa membawa obat-obatan serta terus menjaga kondisi fisik dengan banyak mengkosumsi air putih dan buah.

Acara ini ditutup dengan doa dengan harapan proses Armina berjalan lancar dan memperoleh haji yang mabrur. Dan sebagaimana himbauan ketua Kloter diakhir acara saling bermaaf- maafan. (yan)