Pemprov Riau Akan Perluas Area Pemeriksaan Penderita HIV

Pemprov Riau Akan Perluas Area Pemeriksaan Penderita HIV
ilustrasi

Riauaktual.com - Dinas Kesehatan Provinsi Riau akan memperluas jangkauan cakupan wajib tes HIV bagi warganya guna menekan mata rantai penularan kepada yang masih sehat.

Selama ini tes hanya dilakukan bagi mereka yang rentan penularan HIV seperti pekerja seks, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Sabtu.

Ia menyatakan ke depan tes HIV akan diperluas sepaket dengan pemeriksaan pasien penderita tuberculosa (TB) dan pengecekan ibu hamil.

Tujuannya agar lebih dini mengetahui dan memperkecil penularannya bagi orang disekitar penderita. Selain, tes juga menambah panjang usia mereka karena bisa diberikan obat terapi antiretroviral (ART).

"Ke depan pasien TB dan ibu hamil wajib tes HIV.  Kami sudah merancang dilakukan pada setiap pemeriksaan di Riau sejalan instruksi Kemenkes, termasuk juga akan menyasar calon pengantin," katanya, sebagaimana dikutip dari antarariau.com, hari ini.

Artinya, kata dia, bagi setiap pasien yang datang untuk berobat penyakit TB wajib kita tes HIV. Begitu juga bagi ibu yang sedang hamil. Sehingga jika terdeteksi, HIV  bisa dicegah penularannya bagi bayi dengan segera memberikan obat dan terapi melahirkan dengan operasi sesar dan tidak diberi air susu ibunya.

Disinggung jumlah warga Riau yang terjangkit HIV, Mimi menjelaskan memang belakangan ini meningkat sehingga menandakan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri bertambah.

"Di Riau tercatat  318 HIV,  Pekanbaru tertinggi dan Bengkalis serta Dumai lalu Pelalawan," urainya.

Ia menambahkan kecenderungan penderita HIV ibu rumah tangga meningkat drastis ini akibat ditularkan dari suaminya yang suka jajan dengan PSK.

"Kita semakin banyak menemukan kasus artinya baik untuk dicarikan solusi pengobatan sehingga nantinya pengembangan virusnya tidak seperti gunung es," tuturnya.

Dia mengimbau warga dengan sukarela memeriksakan diri ke puskesmas yang sudah miliki klinik Voluntary Counseling dan Testing (VCT) karena tidak ada biaya alias gratis.

Jika pasien positif, dokter  akan memberikan terapi antiretroviral untuk mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat secara gratis.

Karena penyakit HIV adalah retrovirus, obat ini tidak membunuh virus itu dapat melambatkan pertumbuhannya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index