Waspada, Disketapang Pekanbaru Temukan Komoditas Terkontaminasi Pestisida Tinggi

Waspada, Disketapang Pekanbaru Temukan Komoditas Terkontaminasi Pestisida Tinggi
Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Disketapang Pekanbaru Yarnengsih Alam bersama tim laboratorium uji sampel buah dan sayuran

Riauaktual.com - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru mengimbau warga agar selalu teliti saat berbelanja di pasar. Terutama agar warga tidak hanya terpukau pada bentuk dan warna bahan pangan saja.

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Disketapang Pekanbaru Yarnengsih Alam mengatakan, hal ini untuk mencegah warga nantinya membeli sayuran atau buah-buahan yang sebenarnya tidak layak konsumsi atau mengandung zat berbahaya.

"Karena faktanya, kita menemukan beberapa komoditas, bahkan warnanya sangat menarik, bentuknya juga akan membuat banyak orang menyukai, tapi setelah dilakukan pengujian, mengandung kontaminasi zat-zat yang bisa berbahaya untuk kesehatan," kata Nengsih, Selasa (30/5).

Ia menjelaskan, hal itu ditemukan saat pemeriksaan sepuluh sampel komoditi di satu pasar beberapa waktu lalu. Dari sepuluh komoditi yang diperiksa, ada empat komoditi yang terkontaminasi pestisida.

"Untuk komoditas buah khususnya, seperti apel, pir, mangga thailand, juga cabai, ditemukan kontaminasi pestisida yang cukup tinggi," jelasnya.

Menurutnya, pihaknya segera menyurati UPT Pasar untuk langkah sinergi memastikan produk pangan yang akan dikonsumsi masyarakat aman. Dimana Dinas Pasar atau Disperindag Pekanbaru merupakan pihak yang berwenang terhadap penindakan di pasar.

"Ya, kewenangan kita saat ini memang tidak sampai pada penindakan. Namun, temuan di lapangan tadi akan kita progres dengan menyurati UPT Pasar setempat untuk melakukan pemantauan," ungkapnya.

Pihaknya juga akan mengirimkan sampel data yang telah dilakukan pengujian itu kepada laboratorium di jenjang yang lebih tinggi yang ada di Provinsi Riau untuk melakukan pengujian ulang terhadap sampel.

"Rencananya memang kita akan kirimkan sampelnya ke Provinsi, karena pastinya, peralatan untuk pengujiannya jauh lebih lengkap dibandingkan yang ada di Kota Pekanbaru," pungkasnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index