Pekerjaan Dimulai Juni, Pemko Pekanbaru Gelontorkan Rp12 Miliar Bangun 2 Sekolah

Pekerjaan Dimulai Juni, Pemko Pekanbaru Gelontorkan Rp12 Miliar Bangun 2 Sekolah
Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal

Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, melalui Dinas Pendidikan (Disdik) bakal memulai pembangunan dua sekolah baru pada Juni 2023 ini. Sekolah yang dibangun adalah dua SMP negeri.

Kepala Disdik Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, saat ini proses lelang untuk penunjukan pihak ketiga pembangunan telah rampung. Rencananya pekerjaan dimulai pada pertengahan tahun ini dan ditargetkan rampung pada Desember 2023.

"Sudah lelang, saya sudah rapatkan dan bulan enam ini sudah mulai kerja. Satu sekolah di bangun di Kecamatan Tuah Madani, dan satu lagi di Meranti Pandak, Rumbai dekat Siak IV," kata Jamal, Selasa (9/5).

Pembangunan dua unit SMP Negeri ini merupakan instruksi langsung dari Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun. Lokasi sekolah baru di Kecamatan Tuah Madani akan dibangun di Perumahan Damai Langgeng, Kelurahan Sidomulyo Barat. Kemudian di Kecamatan Rumbai akan berada di Kelurahan Meranti Pandak.

Jamal mengatakan, untuk satu sekolah terdiri dari 10 ruang kelas baru. Sementara total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan dua sekolah baru ini mencapai Rp11 miliar lebih.

"Total ada 20 ruang kelas baru nanti. Anggarannya sekitar Rp11 sampai 12 miliar. Kalau dibutuhkan nanti, kita bisa terima murid dulu dan kita tumpangkan jelang sekolah siap akhir tahun ini," jelasnya.

Sebelumnya Pemko Pekanbaru, di 2023 ini akan melakukan pembangunan dua SMP negeri guna menampung tamatan sekolah dasar yang mencapai 20 ribu orang setiap tahunnya.

Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun menyebutkan, pembangunan sekolah tingkat SMP sangat diperlukan lantaran sejauh ini daya tampung SMP negeri selalu dikeluhkan warga pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Akhirnya, orangtua harus mengakali dengan membuat fotokopi kartu keluarga (KK) palsu. Saya tidak menyalahkan masyarakat," ujarnya, Senin (23/1).

Guna mengatasi persoalan itu, terang Muflihun, maka pemerintah kota harus introspeksi diri. Menurut dia, harus ada jalan keluar sehingga tamatan SD bisa melanjutkan pendidikan di SMP negeri.

"Karena tamatan SD sebanyak 20 ribu orang tiap tahun. Sementara SMP negeri hanya mampu menampung 9 ribu pelajar," pungkasnya. 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index