Benarkah Memukul Anak Bisa Buat Mereka Lebih Displin?

Benarkah Memukul Anak Bisa Buat Mereka Lebih Displin?
Ilustrasi Kekerasan pada Anak. (Foto: Shutterstock)

Riauaktual.com - BIASANYA orang tua memukul anak sebagai hukuman atau bentuk disiplin. Memang, memukul anak bisa membuat anak patuh, tapi apakah malah membuat displin? Pasalnya, langkah ini malah sangat merugikan pada perkembangan sosial mereka.

Penelitian longitudinal dari universitas Old Dominion yang dilakukan pada anak usia 5-7 tahun menunjukan, hukuman fisik bisa mengubah perkembangan sosial dalam sejumlah metrik. Bukti yang menunjukan bahwa hukuman fisik bisa memiliki efek jangka panjang, pada anak-anak yang bertahan hingga dewasa.

Dalam hal ini, termasuk perilaku eksternalisasi yang lebih tinggi, pengendalian diri yang lebih rendah, dan keterampilan interpersonal yang lebih rendah di masa kanak-kanak. Menurut Jeehye Kang yang merupakan salah satu penulis studi menjelaskan, pengajarannya di institut membawanya ke topik penting tentang kekerasan terhadap anak-anak yakni 'sosiologi kesejahteraan anak'.

Kang menyampaikan, meski dirinya memiliki minat penelitian yang luas tentang kesejahteraan anak, dia tidak pernah mengikuti kursus atau melakukan penelitian tentang masalah penganiayaan anak selama pelatihan sosiologi dan demografi.

"Jadi, merupakan pengalaman yang menyentuh hati melihat betapa sedikitnya yang saya ketahui tentang topik penting ini, tetapi sekarang saya melihat bahwa saya dapat berkontribusi untuk mencegah kekerasan terhadap anak-anak sebagai peneliti dan guru," ucap Kang seperti yang dikutip dari IFL Science.

Lebih lanjut Kang menambahkan, dia ingin melakukan lebih banyak penelitian tentang pukulan dan bentuk kekerasan lainnya serta menerjemahkan pengetahuan saya ke dalam pengajaran.

Adapun tujuan dari studi tersebut, yakni untuk menghilangkan sebanyak mungkin variabel perancu, dengan mencocokan variabel dalam kohort anak usia 5-7 tahun, di mana terdapat lebih dari 17.000 yang mengalami insiden pemukulan di sepanjang hidup, dan lebih dari 10.000 yang baru saja dipukul di bagian bokong. Studi tersebut juga mendapati anak yang telah dipukul lebih dari dua kali seminggu.

Untuk total keseluruhan, 61 persen anak-anak pernah dipukul di beberapa titik dalam hidup mereka, sementara 28 persen dipukul pada pekan lalu. Penelitian itu mendapati, anak-anak yang dipukul memiliki pengendalian diri yang lebih rendah, dan keterampilan interpersonal yang lebih rendah di usia 6-7 tahun.

Hal tersebut menunjukkan perkembangan yang terhambat, karena terjadi dengan cepat setelah hukuman. Penelitian mendapati, apabila pukulan dilakukan berkali-kali bisa menjadi sangat bermasalah. Kesimpulan dari penelitian tersebut, memukul justru memiliki efek berlawanan, alih-alih ingin membuat anak disiplin. Karena, tindakan memukul anak hanya menghambat pertumbuhan sosial mereka.

 

 

 

Sumber: Okezone.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index