Riauaktual.com - Salah satu masalah kesehatan yang bisa sangat mengganggu dalam melakukan aktivitas sehari-hari adalah asam urat atau gout. Pada saat seseorang mengalaminya, melakukan aktivitas sehai-hari saja bisa berujung rasa nyeri dan sakit.
Dokter spesialis rematik Cecilia Renny Padang menyampaikan, kesembuhan penyakit asam urat ini tergantung dari diet dan gaya hidup seseorang. Seperti halnya diabetes, asam urat harus dapat dikontrol sebaik mungkin agar kadar asam urat tidak rendah.
Kadar asam urat dapat berbeda-beda, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi laki-laki, tubuh dikategorikan mengidap asam urat rendah saat pemeriksaannya sebesar 3,5 hingga 4,4 mg/dL. Pada perempuan, diagnosis asam urat rendah apabila hasil pemeriksaan mencapai 2,5 hingga 3,4 mg/dL.
“Tergantung diet, gaya hidup. Jadi kalau bisa mempertahankan kadar asam urat itu tidak terjadi sampai di bawah 5 mg/dL,” jelas dokter Cecil beberapa waktu lalu.
Bagi seseorang yang menderita asam urat juga harus menjaga pola makan. Hindari konsumsi makanan yang tinggi purin. Beberapa jenis makanan, misal makanan laut (seafood) yakni udang, kerang, dan ikan teri menjadi penyebab asam urat.
Ini karena makanan laut di atas memiliki kadar purin yang cukup tinggi. Begitu pun dengan ikan sarden, mackerel, serta herring. Sebagai informasi, purin merupakan hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan serta ginjal/saluran kencing.
“Intinya, hindari makanan tinggi purin seperti seafood, kacang-kacangan. Kalaupun telur, biasanya kuningnya yang dipisahin karena kolesterol. Tapi ini pengalaman aja ya karena kan masing-masing orang sangat berbeda,” terang Cecil.
“Ada yang cocok, ada yang enggak. Dan asam urat ini harus ada faktor genetik yang saling interaksi.”
Cecilia Renny Padang berpesan bagi masyarakat yang mengidap asam urat harus banyak minum air putih. Tak hanya itu saja, olahraga yang cukup juga diperlukan demi kesehatan tubuh tetap fit dan jaga pola makan.
“Yang penting olahraga, banyak minum air putih, dan dietnya diperhatikan. Jangan konsumsi makanan yang tinggi purin,” pesan Cecil yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Jakarta Barat.
Sumber: Merdeka.com
