PEKANBARU (RA) - Kondisi padatnya Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Panam disebabkan oleh kendaraan bertonase besar yang menjadikan Jalan HR Soebrantas sebagai jalan alternatif. Padahal telah ada Jalan Kubang Raya dan Jalan Garuda Sakti yang menjadi jalan alternatif bagi mobil bertonase besar tersebut.

"Kita tahu pengaspalan Jalan Kubang Raya ini belum rampung dilakukan. Ada sekitar 2,5 kilometer lagi jalan tersebut belum diaspal, yang diaspal hanya ujung dan pangkal jalan saja. Jadi kita mohon, Pemprov Riau yang memiliki kewenangan dalam pembangunan jalan tersebut,agar segera dihubungkan agar bisa dimanfaatkan oleh kenaraan bertonase besar ini menuju lintas timur atau utara tanpa melewati Jalan HR Soebrantas yang telah padat dilewati mobil pribadi dan lendaraan roda dua," ungkap Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Kamaruzaman SH ketika dikonfirmasi, Senin (6/8).

Tingkat terjadinya kecelakaan di kawasan Jalan HR Soebrantas diketahui juga sangat tinggi. Tepatnya di depan Pasar Pagi Panam setiap tahun tercatat lebih dari tiga hingga empat kali terjadinya kecelakaan yang tragis hingga menghilangkan nyawa pengendara. Hal tersebut tentunya tak terlepas dari padatnya kedaraan yang melintas di jalan tersebut ditambah lagi dilewati juga oleh mobil besar yang mengancam keselamatan pngendara lainnya.

"Tidak seharusnya lagi mobil bertonas besar itu melntas di Jalan HR Soebrantas yang telah sangat padat. Di sana ada pasar jongkok, ditambah juga lokasi itu merupakan kawasan padat penduduk. Di Tampan Jalan HR Soebrantas inilah titik lalu lintas yang padat. Makanya kita minta Provinsi segera menyelesaikan pembangunan Jalan Kubang Raya yang masih terpotong pengaspalannya itu," pungkasnya. (RA1)