PEKANBARU (RA)- Kasus dugaan permainan pengadaan mebeulair meja dan kursi di Disdik Pekanbaru tahun 2014 ini, sudah dipaparkan Disdik Pekanbaru ke Komisi III DPRD Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Proses pengadaan lelang yang memakai dana APBD Pekanbaru 2014 sebesar Rp 6 miliar itu, diduga sarat dengan permainan. Dewan sudah meminta keterangan dari Disdik dan LPSE, mengenai proses pengadaan. Apakah sesuai aturan atau melanggar undang-undang.

Sebab, diduga ada anggaran daerah yang dipermainkan oknum tertentu dalam pengadaan tersebut. "Ya, kita tanyakan pengadaan mebeulair terkait isu yang berkembang sekarang. Kemarin diinformasikan ke kami sudah 90 persen," kata Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal.

Diterangkannya, rangkaian proses pengadaan mebeulair tersebut diterangkan secara umum. Tidak ada pemaparan secara detil. Yang pasti, Disdik mengaku sudah mengerjakan pengadaan tersebut sesuai aturan yang berlaku.

Baik proses tender, hingga hal-hal yang menyangkut laporan ke LPSE. Hanya saja disayangkan dewan, dari LPSE tidak hadir Pokja yang membidangi terkait pelelangan. Padahal, jika Pokja LPSE terkait hadir dalam hearing, maka jelas kasus dugaan permainan mebeulair di Disdik Kota Pekanbaru tersebut.

Namun dalam pertemuan kemarin belum menghasilkan apapun, karena data yang dipaparkan hanya secara umum saja. Karena itu, dewan mengharapkan Inspektorat bisa memeriksa kasus ini, dan mengusut tuntas Di samping itu, dewan juga akan mengunjungi workshop (perbengkelan) dalam waktu dekat ini.

"Kita sudah persilakan Inspektorat mengeceknya. Kita di dewan sudah mengagendakan turun ke workshop pembuatan meja kursi dalam waktu dekat ini. Beberapa workshop sudah kita data. Kasus ini harus jadi terang karena dugaan yang menggunakan APBD tersebut, disalahkan gunakan," sebutnya.

Laporan :  don