Riauaktual.com - Kelompok Komisi (Poksi) VII PDI Perjuangan DPR minta pemerintah menetapkan status kebakaran kilang minyak Pertamina sebagai Kecelakaan Luar Biasa (KLB). Pasalnya dalam tahun 2021 saja, sudah tiga kilang minyak Pertamina terbakar. Terakhir adalah Kilang Minyak Cilacap.
Menurut Ketua Poksi VII PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, sepanjang tahun 2021 ini sudah kalitiga kilang minyak terbakar. Satu kali di Kilang Minyak Balongan (Jawa Barat) dan dua kali Kilang Minyak Cilacap terbakar yaitu pada Juni dan November 2021 ini. Belum lagi kalau dihitung sejak 2008 sampai sekarang sudah 16 kali kebakaran kilang minyak milik Pertamina.
''Ini sudah masuk kategori Kecelakaan Luar Biasa (KLB),'' kata Adian Napitupulu, Ketua Poksi VII PDI Perjuangan dalam keterangan persnya di gedung DPR Jakarta, Senin (15/11/2021) kemarin.
Adian mengatakan berdasarkan perhitungan data yang dimiliki kerugian akibat kebakaran di tiga kilang terakhir mencapai Rp3 triliun. Kerugian yang ditimbulkan bukan cuma kerugian BBM terbakar juga kerugian alat alat yang terbakar dan kerugian immaterial lainnya. "Padahal, standar keamanan di kilang minyak itu sudah mengikuti standar internasional. Tetapi tetap saja terbakar untuk kesekian kalinya," katanya.
Selain bisa karena sabotase, kata Adian, kebakaran tangki di kilang Pertamina diduga juga bisa disebabkan karena human error. Karenanya, dia ingin agar investigasi menyeluruh dilakukan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Nah, dalam konteks itu Fraksi PDIP meminta agar tidak muncul spekulasi-spekulasi di kemudian hari, saling tuduh dan sebagainya, pertama kita minta investigasi yang menyeluruh. Apa yang diinvestigasi, tidak hanya di lapangan, tapi juga seluruh kelengkapan-kelengkapan pengamanan, jadwalnya, nama-namanya, dan kalau perlu memeriksa latar belakang nama-nama itu," ucapnya.
Dengan terbakarnya kilang minyak ini, lanjut Adian, akan terjadi impor BBM semakin besar. Ini akan memperburuk kinerja keuangan Pertamina yang berarti kerugian negara. "Kebakaran yang beruntun ini, semakin menguatkan indikasi adanya kesengajaan dari pihak tertentu untuk tujuan peningkatan volume impor pasca kebakaran, " ujar Adian.
Sementara Anggota Komisi VII DPR Fraksi PDIP, Dony Maryadi, mengatakan tiga kebakaran terjadi di Pertamina pada 2021. Ketiga kebakaran itu, disebutnya disebabkan karena petir.
Dony mengatakan PDIP sangat concern menyikapi masalah kebakaran kilang minyak Pertamina. Sebab, negara mengalami kerugian besar akibat kejadian ini.
"Jadi ini kita betul-betul concern, apakah ini karena alam atau karena human error, atau satu lagi, sabotase," ujar Doni
