PEKANBARU (RA) - Guna mengetahui program dan langkah yang akan dilakukan oleh Perusahaan Daerah (PD) Pembangunan, Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Rabu (25/7) sore melakukan hearing bersama Direktur Utama (Dirut) PD Pembangunan, Heri Susanto. Dalam hearing yang berlangsung alot tersebut, Dirut Pembangunan mendapatkan banyak masukan dari DPRD Kota Pekanbaru.

"Alhamdulillah luar biasa sekali, banyak hal-hal baru yang saya dapati, pertama kali saya dihearing ini, selama ini saya sebagai pengusaha swasta tak pernah dihearing oleh DPR. Banyak hal-hal positif yang saya dapati, masukan-masukan, koreksi-koreksi dari kawan-kawan di Komisi II ini dalam rangka perkembangan PD Pembangunan ke depannya," ungkap Heri Susanto yang ditemui usai hearing.

Masukan yang diberikan Komisi II dalam kesempatan itu adalah, pembuatan bengkel dan SPBU. Sebab, diketahui bahwa PD Pembangunan memiliki unit usaha pada bidang transportasi yang memang sangat berkaitan dengan dua unit usaha baru yang diusulkan Komisi II tersbeut.

"Kedepan kita juga berharap bisa mengelolah Saum, juga koreksi yang disampaikan mengenai perjanjian yang dilakukan PD Pembangunan dengan pihak ketiga dalam hal mengelolah aset atau unit usaha yang dimiliki oleh PD Pembangunan. Tapi kita belum bisa melihat sejauh apa kerjasama kita itu di masa lalu, koreksi tadi menjadi masukan kepada kami dan akan disampaikan kepada wako dan ketua pengawas kita asisten II Pemko," kata Heri.

Ketua Komisi II, Ir Nofrizal MM mengatakan, dalam kesempatan itu pihaknya bersama Komisi II juga meminta PD Pembangunan mengelolah dengan baik unit usaha yang telah ada seperti Pujasera Arifin Achmad dan menciptakan unit usaha baru yang menjanjikan, yakni SPBU.

"Kita juga minta agar Dirut PD yang baru ini dapat membenahi manajemen keuangannya. Selama ini kita tahu mereka masih menggunakan sistem setoran. Harusnya kan mereka langsung mengelolah secara teknis, jangan hanya menunggu setoran dan menyerahkan pengelolahan kepada pihak lain lagi, kalau hanya menerima setoran, maka PD Pembangunan kapan bisa maju," paparnya. (RA1)