Pemerintah AS Dan China Lepas Tahanan, CFO Huawei Dibarter Dua Warga Kanada

Pemerintah AS Dan China Lepas Tahanan, CFO Huawei Dibarter Dua Warga Kanada
Putri pendiri Huawei Meng Wanzhou bahagia saat mendarat di Bandara Shenzen, Provinsi Guangdong, China, Sabtu (25/9). (Foto/REUTERS/CCTV).

Riauaktual.com - Pembebeasan putri pendiri Huawei, Meng Wazhou oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) kental nuasa politis ketimbang pertimbangan hukum. Sebab, setelah kejadian itu diikuti pelepasan dua tahanan berkewarganegaraan Kanada oleh Pemerintah China. Pembebasan keduanya seperti barter tahanan.

Chief Financial Officer (CFO) Huawei Meng Wanzhou, dibe­baskan Pemerintah Amerika Serikat (AS), Sabtu (25/9). Pem­bebasan Meng dibalas China dengan melepaskan dua warga negara Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, di waktu yang sama.

Dikutip CBC News, Minggu (26/9), kedatangan Meng di China disambut bagai pahla­wan. Meng mendarat di Shen­zhen, China Selatan, mengena­kan gaun merah. Saat keluar dari pesawat carteran, Meng dihadiahi karangan bunga seba­gai ucapan selamat datang.

Kerumunan para simpatisan meneriakkan slogan-slogan patriotik dan mengangkat tinggi-tinggi spanduk merah untuk menyambut kepulangannya.

“Saya akhirnya kembali ke rumah,” kata Meng seper­ti dikutip media China, tab­loid Global Times.

“Penantian di negara asing penuh dengan penderitaan. Saya tidak bisa berkata-kata saat kaki saya menyentuh tanah China,” sambungnya.

Huawei dalam sebuah pernyataan menyebut, mereka menanti­kan untuk melihat Meng kembali ke rumah dengan selamat untuk bersatu kembali dengan keluar­ganya. Media China menyambut kepulangan Meng tetapi diam tentang Kovrig dan Spavor.

Pembebasan Meng mengakhiri pertarungan ekstradisi dari Kanada ke AS yang hampir berlangsung tiga tahun. Selama lebih dari 1.000 hari, Meng menjalani tahanan rumah di Vancouver, Kanada.

Meng diizinkan pulang setelah mencapai kesepakatan dengan jaksa AS pada Jumat (24/9) untuk mengakhiri kasus peni­puan bank terhadapnya. Drama ekstradisi telah menjadi sumber utama perselisihan antara China dan Kanada.

Dua warga Kanada yang di­tahan otoritas China hanya be­berapa hari setelah penangkapan Meng, Kovrig dan Spavor, juga telah mendarat mendarat di Cal­gary, Kanada, pada Sabtu (25/9) tengah malam. Kedatangan keduanya langsung disambut Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

“Anda telah menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan ketekunan yang luar biasa,” kata Trudeau di Twitter dengan foto-foto dia menyambut mereka, dikutip dari Reuters, Minggu (26/9).

“Ketahuilah bahwa orang Ka­nada di seluruh negeri akan terus berada di sini untuk Anda, sama seperti sebelumnya.”

Spavor dituduh memasok foto-foto peralatan militer ke Kovrig dan dijatuhi hukuman 11 tahun penjara pada Agustus lalu. Sedangkan, Kovrig masih menunggu hukuman.

Biden Dikecam

Pembebasan Meng berbuah kecaman terhadap Presiden AS Joe Biden. Beberapa sena­tor Partai Republik mendesak Gedung Putih untuk berbicara kepada Kongres AS tentang masalah ini.

“Pembebasan Meng menim­bulkan pertanyaan serius tentang kemampuan dan kemauan Presi­den Biden untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan Huawei dan Partai Komunis China,” kata anggota DPR AS (Republik) Marco Rubio.

Meng ditahan pada Desember 2018 di Vancouver, Kanada setelah pengadilan New York mengeluarkan surat perintah penangkapannya. Pengadilan mengatakan, Meng berusaha menutupi upaya Huawei untuk menjual peralatan ke Iran yang melanggar sanksi AS.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan, tuduhan AS terhadap Meng hanyalah rekayasa untuk menekan industri teknolo­gi tinggi China.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index