Riauaktual.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan angka kematian COVID-19 dalam 2 minggu terakhir yang mengkhawatirkan meski masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dilanjutkan. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan, Juli mencatatkan jumlah kematian tertinggi sejak awal pandemi. Tercatat sudah mencapai 30.168 kematian (per 28 Juli 2021) dengan rata-rata melebihi 1.000 kasus per hari dan tertinggi terjadi pada 27 Juli 2021 sebanyak 2.069 kasus per hari. Angka Juli ini meningkat drastis dibandingkan Juni 2021 sebesar 7.913 kematian.
Secara rincinya, ada 10 provinsi dengan kenaikan angka tertinggi pekan ini. Di antaranya, Jawa Tengah (naik 825), Jawa Timur (naik 586), DKI Jakarta (naik 510), Kalimantan Timur (naik 189), DI Yogyakarta (naik 136), Riau (naik 136), Bali (naik 53), Sulawesi Selatan (naik 48), Kalimantan Selatan (naik 44) dan Sumatera Selatan (naik 43).
"Hal ini seharusnya menjadi alarm, bagi pemerintah daerah karena sebagian besar kabupaten/kota di provinsi tidak menjalankan PPKM Level 4," kata Wiku dalam keterangan persnya dikutip dari Sindonews.com, Jumat (30/7/2021).
Jika melihat secara rinci dari 10 besar provinsi tersebut, 5 di antaranya berasal dari luar Pulau Jawa-Bali. Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta masih menjadi penyumbang kenaikan kematian tertinggi, tapi perlu juga diwaspadai Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan yang turut menjadi penyumbang kenaikan tertinggi kematian.
Menyikapi hal ini, sejak terjadinya peristiwa pada akhir Juni lalu, pemerintah telah meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan demi mencegah kematian. Beberapa upaya dilakukan, seperti penambahan tempat tinggal dan rumah sakit lapangan di Pulau Jawa-Bali.Serta melakukan penambahan tempat tidur ruang isolasi yang tersebar di Banten (868), DKI Jakarta (17.594), Jawa Barat (6.089), DI Yogyakarta (7.399 ) dan Bali (1,001). Bantuan lainnya diberikan untuk rumah sakit berupa tenda serbaguna, toilet portable, velbed dan selimut.
Pemerintah daerah untuk segera menyelesaikan upaya penanganan di wilayahnya masing-masing. Sejak saat itu, angka kematian masih terus meningkat. Pemerintah daerah diminta segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menekan laju penyaluran dan mencegah terjadinya kematian pasien COVID-19. "Hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan, sehingga kasus kematian dapat dihindari," kata Wiku.
