Riauaktual.com - Tim pengabdian kepada masyarakat Kelurahan Ujungbatu bekerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ujungbatu membagikan hand sanitizer alami dan masker gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.

Kegiatan dilakukan di Jalan Jelutung dan Jalan Durian RT 003, 004, dan 005 RW 010 Kelurahan Ujungbatu Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rokan Hulu. 

Tim pengabdian ini merupakan mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung di Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Ujungbatu, Rokan Hulu yang terdiri dari 10 orang. 

Adapun anggota dari tim pengabdian ini antara lain, Aster Fridolin Munthe (FAPERTA), Hara Situmorang (FKIP), Olivia Ortega (FEB), Sarinta Tondang (FEB), Destrya Nadya (FMIPA), Meytesyah Simamora (FEB), Bina Tarigan (FAPERTA), Nurina Adinda (FEB), Sarah Barus (FEB), dan Togi Manullang (FKIP).

Sebelumnya pembuatan hand sanitizer alami dilakukan pada hari Senin (27/7) di Posko Kukerta Kelurahan Ujungbatu. 

Hand sanitizer dibuat dengan bahan alami yaitu dari Daun Sirih, Jeruk Nipis, dan Air. 

Pemilihan bahan alami dikarenakan bahan yang mudah didapatkan, dan terlebih warga sekitar banyak yang menanam daun sirih.

Biaya yang dikeluarkan juga sangat ekonomis, dan pemakaian hand sanitizer dari bahan alami tidak akan merusak tangan, berbeda dengan hand sanitizer dari alkohol. Daun sirih mengandung flavonoid yang berperan sebagai agen antioksidan, anti bakteri dan anti jamur. 

Sedangkan jeruk nipis digunakan sebagai bahan pegawet, penjernih warna dan penambah aroma pada daun sirih. 

Sementara masker yang dibagikan terbuat dari bahan scuba sehingga dapat dicuci, lebih tebal, dan lebih ramah lingkungan. Kegiatan ini memberi edukasi kepada masyarakat untuk lebih menerapkan hidup bersih, sehat dan menyadari penting nya melindungi diri dari ancamana Covid-19.

Pembagian hand sanitizer dilakukan pada hari Selasa, 28 juli 2020 pukul 13.00-17.00 WIB. 

Terdapat 35 hand sanitizer dalam botol 30 ml dan 35 masker scuba yang dibagikan. 

Pembagian ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah warga kurang mampu satu persatu. 

Ketua tim kuliah kerja nyata balik kampung Aster Fridolin Munthe menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa kepada masyarakat dalam menghadapi New Normal, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. (Rilis)