PEKANBARU, RiauAktual.com - Galian kabel fyber optik yang saat ini terus terjadi di Kota Pekanbaru mendatangkan dampak rusaknya infrastruktur jalan. Sebab, galian kabel FO ini dilakukan di pinggir sepanjang jalan tidak ditimbun sebagaimana mestinya. Untuk itu, Pemerintah Kota Pekanbaru diminta membangun satu kanal untuk tempat kabel ini.
"Kita butuh kanal pembangunan FO, kalau sekarang ini belum maksimal, nanti akan dibongkar lagi dan digali lagi," kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Kamaruzaman SH, saat berbincang di kantornya, Jumat (4/10/2013).
Menurut politisi Partai Demokrat ini, dengan sistem galian FO, dapat merusak jalan dan penyebab terganggunya kenyamanan masyarakat pengguna jalan. Maka dari itu, Kamaruzaman tidak setuju cara penanaman kabel dengan menggali lobang di sepanjang pinggiran jalan.
"Sekarang digali, nanti datang lagi operator lain digali lagi. Itu saja kerjaan kita, sementara jalan semakin rusak karena galian itu," paparnya.
Dengan membangun satu kanal, seperti terowongan besar di bawah tanah, maka tak hanya untuk tempat kabel telekomunikasi, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk kabel listrik, saluran PDAM, dan lainnya.
"Kita tak ingin kab el berantakan di atas kepala kita, makanya pembangunan kanal ini nanti akan bermanfaat sekali untuk kota ini," sebut Kamaruzaman.
Sebagaimana Kota Pekanbaru pada 2020 nanti akan menjadi pusat perdagangan serta menjadi Kota Besar yang metropolitan, maka penataan kabel optik diperlukan. Dengan demikian pemerintah diminta tak hanya memikirkan jangka pendek, namun lebih kepada jangka panjang.
"Kita ingin visi misi Kota Pekanbaru akan menjadi Kota Petropolitan harus diikiuti dengan fasilitas yang memadai. Makanya terowongan ini perlu," kata Kamaruzaman lagi.
Disinggung untuk biaya pembuatan kanal yang sudah pasti mahal, Kamaruzaman menilai hal itu tidak seberapa mahal jika Pemko bekerja sama dengan pemerintah pusat. Meskipun di Pekanbaru untuk membangun kanal ini tak ada anggarannya, namun lobi ke pusat akan mewujudkan impian Kota Pekanbaru punya kanal tersebut.
"Kanal ini bisa digunakan lama, kan Pekanbaru kini dipersiapkan untuk kota terbesar di Sumatera, maka walau besar anggarannya tak apa kita bisa gunakan APBN," papar Kamaruzaman. (rrm)