PEKANBARU, RiauAktual.com - Terkait Pemadaman Listrik di Riau Meski pihak PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), sudah menetapkan kondisi listrik bebas pemadaman pada Oktober 2013 mendatang, namun masyarakat Riau tidak percaya. Sebab, persoalan pemadaman listrik ini sudah menjadi penyakit tahunan, yang tak kunjung selesai.

Meski Senin (2/9/2013) kemarin sejumlah elemen menggelar demonstrasi ke kantor PLN, namun pemadaman tetap saja terjadi. Bahkan saat wartawan berbincang dengan anggota DPRD Kota Pekanbaru, Ir Nofrizal MM, sekitar pukul 13.00 WIB, listrik tetap padam.

"Kalau hanya aksi seperti itu, tidak akan menyelesaikan persoalan. Tapi harus ada bantuan dari pusat," papar Nofrizal.

Bantuan dari pusat yang dimaksudkan Nofrizal yang juga Ketua fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, para anggota legislatif asal Riau yang berada di pusat harus turun tangan. Artinya mereka juga melakukan action, terhadap persoalan listrik ini.

Sebab, birokrasi PLN sendiri, semuanya bermuara di pusat. Karenanya, Nofrizal mengharapkan, legislatif asal Riau yang memang dipilih masyarakat Riau, bisa memperjuang hak-hak masyarakat. Termasuk masalah listrik ini.
 
"Action yang dilakukan caranya, lewat kebijakan dengan menambah alokasi anggaran untuk daerah, termasuk infrastruktur. Keputusannya tetap pusat. Artinya, perlu dan harus campur tangan pusat," sarannya.

Lebih lanjut dikatakannya, masalah pemadaman ini setiap tahunnya selalu menerima persoalan yang sama. Dalilnya sama. Sementara penambahan tidak ada. Semua pembangkit yang ada saat ini, dibangun pada zaman orde baru. Sekarang tidak ada penambahan.

"Kalau kita di Riau yang mendesak, tidak bisa. Harus campur tangan pusat. Karena PLN perusahaan listrik satu-satunya di Indonesia," terangnya.

Menurutnya, jika legislatif Riau di pusat turun tangan, persoalan listrik ini akan ada solusinya. "Kenapa jawa energi listrik tetap stabil. Sekarang disuarakan, bangun pembangkit sendiri. Seperti Riau kerjasama dengan Singapura," pungkasnya. (DONI)