PEKANBARU, RiauAktual.com - DPRD Kota Pekanbaru mendukung kebijakan dari Dinas Pendidikan yang menambah porsi masyarakat tempatan dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2013 ini. Dengan adanya penambahan porsi masyarakat tempatan ini, maka secara perlahan sistem sekolah favorit akan menghilang.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aprizal DS saat ditemui di DPRD, Rabu (12/6/2013). Aprizal menyebut, langkah peningkatan kuota untuk masyarakat tempatan untuk diterima pada suatu sekolah sangat berguna agar seluruh masyarakat dapat menikmati sekolah yang selama ini disebut sekolah favorit.
"Tentu yang akan diprioritaskan untuk sekolah favorit itu adalah masyarakat tempatan. Dengan begitu, nantinya tak ada lagi yang namanya sekolah favorit, semua sekolah sama," pungkasnya.
Dikatakan politisi PPP ini, untuk memaksimalkan penerimaan pada sekolah tertentu, maka sarana pendidikan seperti ruang kelas juga perlu adanya penambahan. Sehingga, pembangunan saranan pendidikan dapat diperhatikan dari jumlah kepadatan penduduknya.
"Makanya pemerintah sekarang kita lihat sudah mulai menggalakkan pembangunan sarana pendidikan, yakni ruang kelas baru. Tahun ini dibangun di Tuah Karya, Simpang Baru.
Di lokasi ini memang kepadatan penduduknya cukup tinggi," sebut Aprizal.
Wajib belajar 9 tahun di Kota Pekanbaru, hingga kini belum terlaksanakan, kata Aprizal, hal ini perlu digesah dan terus ditingkatkan sarana pendidikan. Agar kesuksesan pemerintah dalam mewujudkan Wajar 9 tahun di Kota Pekanbaru tercapai.
"Anak usia sekolah, dalam hal ini Wajar 9 tahun, kalau ada yang putus sekolah, itu adalah tanggung jawab dari pemerintah. Kita harus jadi barometer utama di Riau. Di Pelalawan dan Kuansing yang notabenenya tak berdaya, berhasil melaksanakan wajar 9 tahun," pungkasnya.
Laporan: Riki