PEKANBARU, RiauAktual.com - Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Roni Amril menilai pembangunan halte Trans Metro Pekanbaru tidak ada perencanaan yang matang, sehingga sudah hampir selesai dibangun, maka dibongkar lagi.

"Harusnya terlebih dahulu ada koordinasi dalam persiapan perencanaan, sehingga semua sesuai dengan ketentuan pembangunan. Sekarang dibongkar lagi, ini kan seperti ada kurang koordinasi dan perencanaan awal," kata Roni saat ditemui di DPRD Pekanbaru, Jum'at (31/5/2013).

Dikatakan Roni, dibongkarnya halte TMP yang telah selesai dibangun sekitar 80 persen di koridor Jalan HR Soebrantas dan Soekarno Hatta, merupakan permintaan dari Kimpraswil Provinsi Riau, sebat mengganggu pejalan kaki dan berbahaya bagi pengendara, halte tersebut dibangun di atas pedistrian jalan.

"Ini diakibatkan tidak adanya suatu kominikasi dan koordinasi yang baik, sehingga membangun gegabah dan akhirnya mubazir," sebutnya.

Politisi Partai Golkar ini juga menyebutkan, dalam pembangunan halte seharusnya mempertimbangkan segala aspek, seperti penguna jalan, pejalan yang menggunakan kursi roda atau penyandang cacat. Jika tanpa adanya koordinasi dan perencanaan yang matang, wajar saja Provinsi Riau meminta Pemko Pekanbaru membongkarnya.

"Harunsya keduabelah pihak melakukan rapat koordinasi dengan tim yang dibentuk sehingga DED dari proyek ini jelas. Karena ini menjadi masalah tentunya dikembalikan kepada Pemko karena pembanguna halte ini juga terkesan dilakukan sementara atau dadakan serta dapat dikatakan asal buat," pungkasnya.

Laporan: Riki