PEKANBARU, RiauAktual.com - Muscablub yang digelar sembilan PAC se-kota Pekanbaru, secara tertutup beberapa waktu yang lalu dan secara aklamasi memilih Edy Syukur sebagai ketua sebelumnya dinyatakan tidak sah atau ilegal oleh Ketua MPC PP Pekanbaru Jhon Lelek serta Ketua bidang OKK MPW Riau, Yosman Matondang.

Pada pertemuan antara pengurus MPC dan PAC Pemuda Pancasila Pekanbaru, di bawah kepimpinan Edy Syukur dengan pegurus MPN PP dikantor pusat MPN PP di Jakarta, Kamis(4/4/2013) lalu, Victor Sitanggang Ketua LPPH Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) dan juga sebagai korwil Riau didampingi Rafli Effendy R, Ketua Bidang Pemuda MPN PP dengan tegas menyatakan muscalub tersebut sah dan legal karna dilaksanakan sesuai dengan ADRT organisasi.

"Sepanjang kader serta pengurus PAC yang melaksanakan muscablub tersebut sudah sesuai dengan ADRT itu sah dan legal, menurut saya muscablub ini bukan membentuk yang baru tetapi menghidupkan kembali PAC-PAC yang selama ini vakum, Justru mereka yang ilegal, karna sampai saat ini kita belum ada menerima HER Registrasi pengurus maupun kader MPC PP Pekanbaru, " ungkap Viktor, Ahad (7/4/2013).

Viktor menjelaskan, Pengurus MPW yang mengatakan muscablub ilegal, itu sudah tidak benar dan tidak ada haknya menyatakan muscablub ilegal, ini menjadi catatan penting baginya sebagai korwil daerah Riau untuk dibahas dalam rapat nanti dengan ketua umum. "MPW tugasnya mengawasi, apabila ada permasalahan ditubuh MPC, MPW lah sebagai mediatornya, bukan malah memperkeruh masalah," katanya.

Viktor Menambahkan, Permasalahan di Pekanbaru sudah diketahui oleh ketua umum tinggal menunggu pengaduan dari kader saja, selanjutnya akan dibahas dalam waktu dekat serta akan memanggil segera pengurus MPW PP Riau, Untuk Edy Syukur sebagai ketua terpilih dan seluruh pengurus MPC dan PAC PP Pekanbaru yang sudah disusun dalam susunan formatur, telah dinyatakan aktif secara administratif. "Susunan formatur sudah kita terima selanjutnya akan kita proses, seluruh pengurus kita minta terus maju jangan meyerah, kepengurusan ini sudah sah sesuai dengan peraturan organisasi dan ADRT walaupun belum direstui MPW PP Riau, mengenai hal ini kita akan segera memanggil ketua MPW secepatnya, kita berharap kader Pemuda Pancasila di Pekanbaru Tetap Solid," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Membahas semua permasalahan yang terjadi di pengurusan MPC PP Pekanbaru selama kepemimpinan Jhon lelek serta menjelaskan kenapa bisa terjadi muscablub, Suasana pertemuan terlihat satu persatu pengurus MPC dan PAC PP Pekanbaru yang hadir dalam pertemuan mengutarakan permasalahan yang mereka alami selama kepemimpinan Jhon lelek. Salah satunya Nasrul Zainuddin Koto Wakil ketua I MPC PP Pekanbaru mengatakan, Jhon Lelek dianggap sudah tidak bisa mengemban tugas organisasi dengan benar serta bertangan besi.

"Selama kepemimpinannya Jhon Lelek tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, lebih mendahulukan kepentingan pribadi dari pada kepentingan organisasi, selain itu ketua yang lama tidak pernah memperhatikan PAC-PAC serta tidak mempedulikannya, makanya perlu segera dipilih ketua baru untuk menyelamatkan organisasi ini," ungkapnya.

Nasrul menambahkan, Kepemimpinan Jhon lelek selama ini sudah jauh melenceng dari Aturan yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga MPC Pemuda Pancasila Kota Pekanbaru. Oleh karna itu, PAC Pemuda Pancasila Sekota Pekanbaru, Mendesak dilaksanakannya Muscablub dan mengharapkan kepada ketua MPN Pemuda Pancasila menegur pengurus MPW dan meminta kepada pengurus MPW segera melakukan pembenahan struktural seluruh MPC Pemuda Pancasila, mulai dari tingkat PAC sampai pengurus yang ada di kecamatan.

Muscablub dilaksanakan bertujuan mensterilkan organisasi dari pengaruh buruk yang menghambat laju pertumbuhan dan perkembangan organisasi, Penguatan sterilisasi ini bermaksud untuk membuat mekanisme pertahanan diri dari dampak negatif perubahan yang ada. Edy Syukur dalam pertemuan tersebut mengatakan, Sebagai kader PP melihat hal ini dirinya merasa terpanggil untuk menyelamatkan PP di Kota Pekanbaru, dirinya mengaku akan menghadapi apapun resikonya untuk memajukan PP ini dan menghilangkan imeg PP yang selama ini dianggap organisasi premanisme dan suka memeras.

"Saya juga akan menghidupkan seluruh PAC yang selama ini vakum. Lalu saya akan berusaha menanamkan kekompakan seluruh PAC dan semua anggota, apabila satu orang anggota kita sakit, semua kita harus merasakannya," ungkapnya.

Selain itu dalam pertemuan tersebut, Pengurus MPC PP Pekanbaru juga menyerahkan HER Registrasi para kader sebanyak lebih kurang 700 kader dan menyerahkan berita acara muscablub yang digelar beberapa waktu lalu ke Pengurus MPN PP yang diterima salah seorang pengurus MPN PP dijakarta, pada pertemuan tersebut pengurus MPC dan PAC Pekanbaru disambut oleh Ketua LPPH MPN PP Viktor Sitanggang dan Ketua bidang Pemuda, Mahasiswa, Pelajar dan Olahraga MPN PP Rafli Effendy R.

Berita sebelumnya, Hasil Musyawarah Cabang Luara Biasa (Mucablub) Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Pekanbaru, Rabu (27/3) lalu di Jalan Delima, Tampan, sebanyak 9 Pimpinan Anak Cabang (PAC) dari 13 PAC yang ada memilih Edi Sukur menjadi Ketua MPC PP Pekanbaru. Namun Muscablub tersebut dengan tegas dibantah Ketua MPC PP Pekanbaru Jhon Lelek. Menurut Jhon Lelek, MPC Pekanbaru tidak pernah melakukan Muscablub dan sampai saat ini masih dia yang memimpin MPC PP Pekanbaru. "Tidak benar itu, tidak ada Muscablub," kata Jhon Lelek kepada wartawan, Jumat (29/3) lalu.

Ketua terpilih dalam Muscab yang dilakukan secara tertutup Edi Sukur mengatakan, saat ini ia dipercaya untuk memimpin MPC PP Pekanbaru. "Saya dipilih dalam Muscab di Jalan Delima, saya didukung sebanyak 9 PAC yakni Lima Puluh, Tampan, Marpoyan Damai, Sukajadi, Bukit Raya, Senapelan,Pekanbaru Kota, Payung Sekaki dan Pelabuhan Khusus," ucapnya.

Sedangkan 4 PAC lagi tambah Edi Sukur, ada yang abstein dan ada yang tidak mendukung. Jadi kata Edi Sukur, dengan dipercayanya ia menjadi Ketua MPC PP Pekanbaru maka kedepan ia bertekat akan membuat PP kembali kompak seperti tahun-tahun sebelumnya. "Saya ingin semua anggota kompak, dan bila satu orang anggota kita sakit, semua kita harus merasakannya juga," ungkap Edi.

Laporan: MA
Editor: Riki