PEKANBARU (RA) - Hasil pertemuan Kimar Sarah dengan Anggota DPRD Kota Pekanbaru Kamaruzaman SH diketahui bahwa tujuan Kimar Sarah bersekukuh mempertahankan lahannya hanyalah untuk bisa berbincang dan berdialog secara langsung dengan Gubernur Riau Rusli Zainal serta Walikota Pekanbaru H Firdaus ST MT.

Hal ini yang dianalisa Kamaruzaman saat melakukan perbincangan panjang bersama Kimar Sarah di ruangan Fraksi Demokrat Jum'at (18/01/2013) pagi tadi. Kamaruzaman menilai, sikap keras yang dilakukan Kimar Sarah hanyalah semata-mata ingin meluruskan kondisi yang sebenarnya terjadi di pemerintahan atas pembebasan lahan yang selama ini dilakukan, baik di lahan milik Kimar maupun pembebasan lahan lainnya di Kota Pekanbaru.

"Banyak yang akan disampaikan Kimar ini sebagai mantan birokrat kepada orang nomor 1 di Riau dan orang nomor 1 di Kota Pekanbaru. Inilah yang membuat Kimar bersikeras tidak mengizinkan lahannya ini dibangun, karena pembebasan menurutnya tidak sesuai dengan aturan versi dia. Kalau kita saja yang berunding dengan Kimar tak akan selesai," ungkap Kamaruzaman ketika dikonfirmasi RiauAktual.com usai pertemuan dengan Kimar dilakukan.

Kamaruzaman juga meminta agar Gubri dan Wako dengan kerendahan hati turun langsung ke lokasi pembebasan lahan Kimar Sarah untuk melakukan perbincangan langsung dengan Kimar Sarah. Sebab, dari hasil pembahasan yang dilakukannya bersama Kimar, diketahui masalah harga tak terlalu diperhitungkan Kimar, yang penting ada kejelasan soal pembelian lahannya agar dalam pembebasan lahan tidak terjadi tumpang tindih dan ada yang dirugikan.

"Buktinya saja, ketika tadi saya tanya jika harga Rp 25 Juta, Pak Kimar mengatakan soal harga tidak ada masalah. Dia tak bersikeras dengan harga Rp 25 Juta karena itu masalah sekunder dan nomor dua, yang penting sama dia ini ingin dialog dengan Gubri dan Wako. Secara moral memang keinginan Pak Kimar ini tidak salah, kita akan sampaikan ke Pak Wali dan nanti juga diteruskan ke Gubri agar meluangkan waktu untuk pertemuan dengan Pak Kimar," tuturnya.

Liputan, Editor: Riki