Riauaktual.com - Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H Suyatno, mengatakan bahwa daerahnya punya potensi pertanian padi yang sangat melimpah tiap tahunnya. Namun bupati mengakui bahwa Rohil belum memiliki pengemasan beras sendiri melainkan hasil petani padi di jual ke Sumatera Utara (Sumut).

Padahan menurut bupati, dari padi yang bagus akan menghasilkan beras yang bagus. Dari hasil produksi beras itulah bupati berharap mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bupati meminta hasil pertanian padi masyarakat setempat bisa dikelola oleh BUMD Rohil. Asalkan memiliki kemauan untuk peningkatan PAD.

"Sebab kita bisa kemas beras tersebut dalam karung 20 Kg atau 50 kg, dan dijual kepada pegawai kita," kata Bupati Suyatno, saat ditemui di kantor Camat Bangko di Bagansiapiapi baru-baru ini.
 
Bupati meminta kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Rohil untuk menggarap hasil pertanian padi yang ada di daerah. Hasil dari pertanian padi tersebut dikelola menjadi beras yang bagus dan sasaran pasarnya pegawai negeri sipil (PNS).
 
Menurut orang nomor satu di kota ikan itu bahwa, untuk sasaran pasar beras tersebut tidaklah sulit. "Di depan mata kita saja ada enam ribu orang lebih pegawai, bayangkan saja jika ada tiga ribu pegawai yang membeli beras tersebut, sudah berapa uang yang didapat. BUMD tinggal antar saja karung beras tersebut ke rumah pegawai," katanya.
 
Bupati mengharapkan, BUMD dapat menggarap potensi hasil pertanian padi ini sebaik mungkin untuk meningkatkan PAD. BUMD diminta bisa memanfaatkan race milling milik pemerintah Provinsi Riau di kepenghuluan Rokan Baru Kecamatan Pekaitan. Dikatakannya, dalam waktu dekat pemkab Rohil akan mengupayakan mengambil alih rice milling tersebut.
 
"Kita tekankan agar BUMD bisa menggarap potensi beras ini, kita punya Rice Milling di Rokan Baru, Pekaitan, itu milik Propinsi yang akan kita ambil alih. Ini potensi- potensi yang kita miliki dan bisa dikembangkan tapi belum tergarap sama sekali," imbuhnya. (Zai)