Produksi Garam Jawa Tengah Turun 50 Persen

Produksi Garam Jawa Tengah Turun 50 Persen
Garam

EKONOMI (RA) -  Jumlah produksi garam yang dihasilkan petani di Jawa Tengah menurun hingga 50 persen. Penyebab utamanya musim kemarau basah.

"Masih terjadinya hujan pada saat musim kemarau ini mengurangi produksi garam, dan saya lihat di pesisir Rembang dan Pati beberapa hari lalu masih hujan sehingga tidak ada aktivitas para petambak garam," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Tengah Lalu Muhammad Syafriadi di Semarang, kemarin.

Produksi garam pada 2015, kata dia, mencapai 841.543 ton dari luasan lahan sekitar 6.608 hektare yang tersebar di Kabupaten Rembang, Pati, Brebes, Jepara, dan Demak. Namun, kini, produksi garam hanya setengahnya.

Rata-rata produktivitas tambak garam di Jateng 2015 mencapai 127,3 ton per hektare dengan jumlah petambak garam kurang lebih mencapai 16.000 orang.

Ia menyebutkan pada musim normal, produksi garam lokal di Jateng mampu memasok sekitar 30 persen dari kebutuhan nasional. Namun, banyak yang tidak sesuai dengan kualifikasi garam industri.

"Kendati demikian, ada juga yang sudah memenuhi skala industri dan kami sudah mengujinya, ada garam yang kandungan natrium kloridanya sudah mencapai 90 persen," ujarnya.

Lalu mengakui jika peningkatan produksi agak sulit sehingga jika harga turun pemerintah harus membeli garamnya biar tidak merugikan petambak garam.

Dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 125 Tahun 2015 tentang Ketentuan Impor Garam hasil Revisi Permendag Nomor 58 Tahun 2012 yang dihapus antara lain, Harga Pokok Pembelian (HPP) garam.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index