PEKANBARU (RA) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) pada April 2025 berada di angka 186,40 atau mengalami penurunan sebesar 5,44 persen dibandingkan Maret 2025 yang tercatat sebesar 197,13.
Penurunan NTP ini disebabkan oleh turunnya Indeks Harga yang Diterima (It) petani sebesar 4,62 persen, sementara Indeks Harga yang Dibayar (Ib) petani justru naik sebesar 0,87 persen.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, menjelaskan bahwa penurunan NTP terjadi di seluruh subsektor penyusun. Penurunan terdalam terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang anjlok sebesar 5,88 persen.
“Disusul oleh subsektor tanaman pangan yang turun 1,58 persen, peternakan turun 1,13 persen, hortikultura turun 0,40 persen, dan subsektor perikanan turun 0,18 persen,” ungkap Asep, Jumat (2/5/2025).
Ia menambahkan, seluruh provinsi di Pulau Sumatra juga mengalami penurunan NTP pada periode yang sama. Riau berada di posisi keempat penurunan terdalam, setelah Bengkulu (7,23 persen), Sumatera Selatan (7,12 persen), dan Jambi (5,73 persen).
Selain itu, Asep menyampaikan bahwa indeks harga konsumsi rumah tangga (IKRT) pertanian di Riau pada April 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,29 persen.
“Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar 8,44 persen. Diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,03 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,75 persen,” jelasnya.
Kelompok lainnya yang mengalami kenaikan antara lain pakaian dan alas kaki (0,21 persen), penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,15 persen), serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,14 persen).
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Riau juga tercatat menurun 4,43 persen, dari 191,70 pada Maret 2025 menjadi 183,21 di April 2025.
“Penurunan NTUP ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 4,62 persen, meskipun indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) hanya turun tipis sebesar 0,20 persen,” tutup Asep.
#ekonomi
