PEKANBARU (RA) - Banjir yang melanda Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau, tak hanya membawa dampak buruk bagi warga, tetapi juga membuka peluang rezeki bagi pelaku usaha cuci karpet. Salah satunya adalah Syafril, pemilik usaha cuci karpet di Jalan Pesisir, Kelurahan Meranti Pandak, yang mengaku mengalami lonjakan pelanggan pasca-banjir.
Menurut Syafril, sebelum banjir, usaha cucinya hanya menerima satu atau bahkan tidak ada karpet yang masuk dalam sehari. Namun, setelah banjir surut, jumlah karpet yang dicuci meningkat drastis hingga 12 helai per hari. Hal ini disebabkan oleh banyaknya karpet milik warga yang terendam banjir dan menjadi kotor.
"Biasanya sebelum banjir, sehari bisa hanya satu atau bahkan tidak ada karpet yang masuk untuk dicuci. Tapi setelah banjir, alhamdulillah ada banyak yang masuk. Ini berkah di tengah musibah," ujar Syafril, Selasa (11/3/2025).
Meski permintaan jasa cuci karpet melonjak, Syafril memastikan bahwa ia tidak menaikkan tarif pencucian. Ia tetap mematok harga Rp30.000 hingga Rp60.000 per helai, tergantung ukuran karpet.
"Kita tidak ada kenaikan harga, karena kita juga saling membantu antar sesama. Banyak warga yang terdampak banjir, jadi kita tetap memberikan harga normal," tambahnya.
Selain itu, Syafril juga menuturkan bahwa proses pencucian karpet setelah banjir membutuhkan waktu lebih lama dibanding biasanya. Karpet yang terkena banjir cenderung lebih kotor dan berbau, sehingga harus dicuci lebih teliti dan dikeringkan dengan baik agar tidak berjamur.
Saat ini, banjir di Kelurahan Meranti Pandak mulai surut, dan warga perlahan kembali beraktivitas seperti biasa. Meski demikian, dampak banjir masih terasa, terutama dalam hal kebersihan rumah dan perabotan yang terendam air.
Seorang warga, Rudi (45), mengaku harus mencuci hampir seluruh barang di rumahnya setelah banjir surut. "Karpet, kasur, dan perabotan semua basah dan kotor. Alhamdulillah ada jasa cuci karpet yang membantu, jadi kita bisa fokus bersihkan bagian lain rumah," katanya.
Banjir yang melanda Kecamatan Rumbai merupakan salah satu yang cukup parah di Pekanbaru dalam beberapa pekan terakhir. Selain merendam rumah warga, banjir juga mengganggu aktivitas ekonomi dan pendidikan.