PEKANBARU (RA) - Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Pekanbaru Sulastri Agung melakukan monitoring ke Satuan Paud Sejenis (SPS) Anggrek, Kecamatan Marpoyan Damai, Senin (25/8/2025).
Kegiatan monitoring ini dalam rangka penguatan wajib belajar 13 tahun.
"Hari ini kami hadir disini, untuk ikut serta dan mengetahui bagaimana kondisi pendidikan anak-anak kita. Sesuai dengan program pemerintah yang mewajibkan belajar 13 tahun, kami ingin memastikan anak-anak mendapat pendidikan 1 tahun sebelum masuk SD," kata Sulastri Agung.
Sulastri Agung juga mengapresiasi tim pengajar dan kader posyandu yang mengabdikan diri untuk memberikan pendidikan kepada anak usia dini. Menurutnya, tingkat kesabaran menjadi tiang paling utama.
"Anak usia emas yang di bawah 6 tahun merupakan anak-anak yang aktif dan tak mau diam. Saya sangat berterima kasih atas pengabdian ibuk-ibuk semua yang mau mendidik, kesabarannya InsyaAllah akan dibalas oleh Allah," kata Sulastri.
Dirinya menyebutkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru telah menidaklanjuti laporan sulitnya pendirian SPS karena berkaitan dengan regulasi yang ada.
"Hari ini Disdik dan perwakilan Paud-TK mengadakan rapat untuk bagaimana dapat memudahkan regulasi. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam mensukseskan program belajar 13 tahun," ungkapnya.
Sulastri Agung juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para orang tua yang bersedia mendaftarkan anaknya ke PAUD dan setingkatnya. Karena hal itu, dikatakannya mendukung program pemerintah dalam wajib belajar 13 tahun.
"Kami juga berterima kasih kepada para orang tua yang mau mendaftarkan anaknya sekolah sebelumnya masuk SD. Karena ikut mendorong program pemerintah wajib belajar 13 tahun, kita juga akan terus mensosialisasikan hal ini," ungkapnya.