Riauaktual.com - Ikatan Pelajar Riau-Yogyakarta Komisariat Indragiri Hilir (IPR-Y KOM INHIL) sukses menggelar Pagelaran Seni Budaya Melayu Inhil di Taman Budaya Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bentuk sumbangsih IPR-Y KOM INHIL kepada Kabupaten Indragiri Hilir dalam rangka mengenalkan dan melestarikan kebudayaan Melayu, khususnya di Indragiri Hilir. Pagelaran Seni Budaya Melayu Inhil mengambil tema "Indragiri Hilir Bumi Sri Gemilang".

Ketua IPR-Y KOM INHIL, M. Irwan, membuka sambutan dengan mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, serta Kebudayaan Kabupaten Indragiri Hilir, yang diwakili oleh Pj Bupati. Irwan juga menjelaskan bahwa IPR-Y KOM INHIL telah berdiri sejak tahun 1965 dan memiliki sanggar bernama Sanggar Tengku Sulung sejak tahun 2003.

"Namun, untuk tampil dalam berbagai acara, kami masih kekurangan kostum dan mengharuskan kami untuk menyewa. SDM IPR-Y Kom. INHIL melimpah, kualitasnya juga mumpuni, tetapi yang jadi kendala hari ini adalah kami kekurangan alat musik atau alat kesenian yang bisa digunakan di berbagai acara demi membawa nama kesenian dan kebudayaan Melayu Indragiri Hilir," ungkap Irwan, Senin (8/1/2024).

Menanggapi hal tersebut, Bapak Mahyudin Al Mudra, selaku penasehat IPR-Y KOM INHIL, berjanji untuk memberikan inventaris berupa kostum pakaian Melayu lengkap kepada Sanggar Tengku Sulung.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, serta Kebudayaan mewakili Pj Bupati, Qudri Ramaputera, menyampaikan ucapan terima kasih kepada IPR-Y KOM INHIL atas undangan yang diberikan.

"Terima kasih kepada IPR-Y KOM INHIL yang telah mengundang kami. Biasanya, kami hanya diundang ketika ada acara pelantikan. Namun, kini luar biasa, kami diundang untuk menghadiri acara Pagelaran Seni Budaya Melayu Inhil ini,” tuturnya.

Pagelaran Seni Budaya Melayu Inhil yang dilangsungkan di panggung megah Taman Budaya Yogyakarta ini menampilkan berbagai pertunjukan, seperti Tari "Zapin Kolosal", Tari "Kisah Sungai Tapung", Nyanyian Lagu Melayu "Seresah Solop" dan Zapin, Tari "Menongkah", Dramatari "Dare Berinai", dan Teater "Hikayat Bujang dan Dara". Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari penonton yang berasal dari berbagai IKPM, warga Yogyakarta, bahkan warga mancanegara. Setiap penampilan mengangkat kisah kehidupan sehari-hari dan budaya masyarakat Melayu, khususnya di Indragiri Hilir, yang dirangkai menjadi sebuah karya seni.

"Kami telah menyiapkan untuk terselenggaranya kegiatan ini selama kurang lebih 2 bulan. Maka, kami ucapkan terima kasih kepada para penonton yang telah hadir, khususnya juga terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras demi suksesnya kegiatan ini," tutup Iskandar, Ketua Panitia Pagelaran Seni Budaya Melayu Inhil.

#Pendidikan