Riauaktual.com - Rektor Unilak Prof Dr Junaidi SS MHum, bersama dengan wisudawan dan orang tua, ikut menari Tor Tor dan Randai Kuansing saat hari kedua pelaksanaan Wisuda Unilak Sarjana ke 67 dan Pascasarjana ke 17 yang berlangsung di Pekanbaru.
Tari Tor-Tor dan Randai Kuansing menjadi acara hiburan terkhusus yang pernah dilakukan Unilak saat diadakannya Wisuda.
Tari Tor tor yang dibawakan oleh sanggar seni Badhayana Amerta dari Fakultas Hukum dan Randai Kuansing dari sanggar seni Fakultas Ilmu Budaya Unilak. Tari Tor tor tampil menghibur dan berlangsung gembira.
Para penari yang merupakan mahasiswa Unilak ini tampil dengan pakaian adat ciri khas Sumut menari didepan panggung senat dan mahasiswa, Tari Tor Tor dan Randai dibawakan selama 45 menit.
Dimomen hari bahagia wisuda, Rektor Unilak Prof Dr Junaidi bahkan ikut menari bersama para orang tua dan wisudawan, suasana berbaur, gembira dan kekeluargaan terasa jelas saat berlangsungnya tarian.
Dengan menggunakan toga dan samir, Prof Junaidi tak canggung ikut menari, bahkan beberapa mahasiswa memberikan uang kepada para penari. Selain Prof Junaidi, Wakil Rektor I Dr Zamzami MKom, Wakil Rektor II Hardi SE MM, Wakil Rektor III Dr Bagio, jajaran dekan juga ikut menari Tor Tor dan Randai Kuansing.
Rektor Unilak Prof Dr Junaidi dalam sambutanya menyebutkan bahwa, pencak silat, Tari Tor Tor dan Randai Kuansing sengaja ditampilkan untuk menghibur para orang tua dan wisudawan di momen bahagia.
"Makna dari ditampilkannya tarian itu adalah bahwa Unilak merupakan kampus yang mendukung budaya, adat dan istiadat Indonesia. Indonesia kaya akan adat dan tradisi maka sudah sepatutnya untuk dipertahankan di lestarikan," katanya, Kamis (19/10/2023).
"Di Unilak, mahasiswa berasal dari ragama suku budaya tanah air Indonesia, di Unilak keanekaragaman budaya tadi bertemu dan terjalin maka sudah saat kita bangga akan budaya dan adat," sambung Dr Junaidi.
Mahasiswa Unilak ada yang dari Sumbar, dari Sumut, Jawa, Minang, Nias, Kalimantan Bugis dll bertemu semua di Lancang Kuning, maka Unilak kata Junaidi ingin berkomitmen menjaga ragam budaya dan Kebhinekaan di Indonesia.
"Dukungan adanya tarian Tor Tor dan Randai Kuansing disampaikan oleh salah seorang orang tua wisudawan yang hadir, hal ini disampaikan oleh sepasang suami istri Albo Nabean Herlina Manulang yang berasal dari Tobasa. Saya sangat bahagia anak saya bisa wisuda di Unilak, apalagi ada tarian Tor Tor tadi, senang banget. Ini tadisi budaya orang batak, pada hakekatnya kita harus kembangkan dan lestarikan semua budaya di Indonesia," terang Junaidi.
Dukungan hal yang sama juga disampaikan oleh Surlinawati yang berasal dari Pangean Kuansing. Junaidi menjelaskan dirinya senang hadir di wisuda Unilak.
"Saya tidak menyangka juga ada tarian Randai tadi, seperti dikampung kami, Kuansing, yang wisuda anak kedua, hari ini ada 15 orang keluarga yang hadir di Labersa, kami sampai di Pekanbaru kemarin," tuturnya lagi.
Pada wisuda sarjana ke 67 dan magister ke 17 ini, Unilak mewisuda sebanyak 1.094 wisudawan/wati, dengan wisudawan sarjana strata 1 sebanyak 967 orang dan Pascasarjana sebanyak 127 orang.
"Dengan rincian Pascasarjana 127 orang, Fakultas Ilmu Administrasi 96 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 241 orang, Fakultas Teknik 82 orang, Fakultas Pertanian 56 orang, Fakultas Hukum 203 orang, Fakultas Ilmu Budaya 64 orang, Fakultas Ilmu Komputer 136 orang dan Fakultas Pendidikan dan Vokasi 64 orang," tandas Junaidi.
#Pendidikan
#Mahasiswa