Profil Ratu Tisha Wakil Ketua Umum PSSI yang Baru

Profil Ratu Tisha Wakil Ketua Umum PSSI yang Baru
Ketua Umum PSSI Erick Thohir didampingi Zanudin Amali dan Ratu Tisha sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Foto: PSSI

Riauaktual.com - Setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, profil Ratu Tisha mendadak banyak dicari.

Namun profil Ratu Tisha itu sejatinya bukan sosok yang asing di PSSI.

Sebab sebelumnya, Ratu sudah pernah duduk dalam jajaran pengurus elite federasi sepakbola tanah air tersebut.

Terakhir, sosok perempuan yang memiliki senyum manis dan khas itu menjabat sebagai Sekjen PSSI.

Saat itu, jabatan Ketua Umum PSSI dipegang oleh Edy Ramhayadi.

Kini, Ratu Tisha bersama Zainudin Amali akan mendampingi Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang baru.

Dengan demikian, di pundak ketiganya, harapan rakyat Indonesia melihat sepakbola tanah air melenggang ke kancah internasional bertumpu.

Lalu, siapa profil Ratu Tisha Wakil Ketua Umum PSSI yang Baru? Simak selengkapnya di bawah ini.

 

Profil Ratu Tisha

Perempuan dengan nama lengkap Ratu Tisha Destria ini lahir di Jakarta hanya sehari sebelum pergantian tahun baru.

Tepatnya pada 30 Desember 1985 silam. Dengan demikian, Ratu kini berumur 38 tahun.

Uniknya, tak ada darah sepakbola sedikitpun di nadinya.

Tapi, sepakbola kemudian menggugah ketertarikannya saat Ratu Tisha duduk di bangku SMA.

Di SMA 8 Jakarta, Ratu sudah mulai mengelola tim sepakbola dengan jadi manajer tim.

Hasrat Ratu Tisha itu pun semakin membuncah dan berkembang saat ia duduk sebagai mahasiswa Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dimulai dari eksperimen kecil-kecilan menjadi manajer tim sepakbola, mengantarnya jadi manajer tim sepakbola ITB pada 2004 sampai 2008.

Ia pun sudah tak lagi sekedar mengurusi teknis saja, melainkan ikut masuk dalam urusan non teknis seperti mencari pemasukan untuk keuangan tim.

Impresifnya, tim kampus yang ia urusi itu adalah salah satu kontestan di kompetisi internal Persib Bandung.

Dari situ pula, ia berkesempatan diajak bekerjasama oleh Persib dan Asosiasi Provinsi Jawa Barat dalam berbagai kompetisi dan event sepakbola.

 

3 perguruan tinggi ‘kelas’ di Eropa

Meninggalkan ITB pada 2008 sebagai alumni, Ratu Tisha sempat bekerja di perusahaan minyak selama beberapa tahun lamanya.

Tapi dunia sepakbola ternyata tetap jadi hasrat yang tak bisa jauh darinya.

Pengalamannya semasa di masa kuliah itu pula yang kemudian menjadi inisiatifnya untuk mendirikan lembaga statistik khusus sepakbola, LabBola.

Melalui lembaga itu pula yang lalu mengantarnya memasuki jenjang internasional.

Pada 2013, Ratu Tisha mendapat beasiswa program FIFA Master setara S-2 bidang manajemen, hukum, dan humaniora.

Hebatnya, bukan cuma 1 perguruan tinggi, tapi 3 perguruan tinggi berkelas di Eropa!

Yakni SDA Bocconi di Milan, Italia (manajemen), Universite de Neuchatel di Neuchatel, Swiss (hukum), dan De Montfort University di Leicester, Inggris (humaniora).

3 perguruan tinggi tersebut merupakan 3 universitas yang digandeng International Centre for Sports Studies (CIES).

Ketiganya punya perbedaan bidang masing-masing, disesuaikan dengan tiga aspek yang dipelajari di FIFA Master yakni sports humanity, sports management dan sports law.

Bahkan, di program FIFA Master itu pula, Ratu Tisha jadi teman seangkatan Sekjen FIFA Fatma Samoura.

Impresifnya, Ratu Tisha adalah satu-satunya perempuan yang ikut dalam program FIFA Master.

Impresifnya, di tahun yang sama pula, Ratu Tisha juga jadi sosok di balik keberhasilan Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19.

 

History maker

Pulang ke Indonesia, Ratu Tisha langsung dipercaya menjabat posisi Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC).

Nama Ratu Tisha makin melambung dengan didapuk jadi salah satu petinggi PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS) selaku operator ISC.

Jabatan itu dijalani Ratu Tisha pada 2016.

Setahun kemudian, dia kembali dipercaya menjadi Direktur Kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

Ratu Tisha juga pernah didaulat menjadi Wakil Presiden AFF (Federasi sepakbola Asia) pada Juni 2019.

Dia juga memiliki peran untuk mendatangkan Shin Tae-yong yang akhirnya mau menerima tawaran jadi pelatih timnas Indonesia.

Jabatan Wakil Presiden AFF itu kemudian ditinggalkan Ratu Tisha saat ia terpilih sebagai Sekjen PSSI.

Sayangnya, Ratu Tisha mendadak mundur sebagai Sekjen PSSI pada 2020 lalu dengan alasan yang tak jelas dan diikuti berbagai rumor.

Kini, Ratu Tisha Destria bersama Zainudin Amali terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027.

Keduanya akan mendampingi Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI yang baru.

Asal Anda tahu, Ratu Tisha adalah wanita pertama yang bisa duduk di berbagai posisi dan jabatan di PSSI.

Itulah profil Ratu Tisha Wakil Ketua Umum PSSI yang Baru, the history maker.

 

 

 

Sumber: Pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index