Riauaktual.com - VIRAL lagi seorang gadis muda yang kena stroke. Padahal umurnya baru 18 tahun. Melalui akun Tiktok @urfavejavanese, si gadis muda pada awalnya merasa ada yang tak beres dengan telinganya. Ia merasa telinganya kurang bisa mendengar.
Ia mengira penyebabnya karena telinganya jarang dibersihkan. Namun ternyata dia kena Stroke.
Karena stroke sudah banyak mengintai orang di usia muda, ini 5 tips untuk mencegah terkena stroke yang bisa kamu coba.
Dilansir dari Brain and Life, berikut ini tips dari para dokter untuk mencegah risiko terkena serangan stroke.
1. Kenali gejala stroke
Gejala peringatan stroke cenderung singkat dan datang secara tiba-tiba. Namun gejala tersebut dapat terlihat dengan jelas.
Bicara cadel atau tidak bisa dipahami, kehilangan penglihatan di satu atau kedua mata, ketidakseimbangan buruk atau rasa berputar, sakit kepala yang luar biasa parah, merasa lemah, mati rasa, serta kekakuan bagian tubuh seperti wajah, lengan, atau kaki.
2. Ketahui kondisi tubuh
Ahli saraf Victor, dr. Philip B. Gorelick, M.D., menyarankan pasien untuk merawat diri mereka sendiri. "Pasien harus mengetahui tekanan darah sistolik dan diastolik, kadar kolesterol, kadar gula darah, berat badan, asupan kalori harian dan jumlah menit mereka berolahraga setiap hari,” terang dr. Philip.
Pasien berisiko lebih tinggi terkena stroke jika mereka kelebihan berat badan atau memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau peningkatan kadar kolesterol.
3. Mengubah diet
Para ahli sepakat bahwa pola makan yang sehat dapat membantu memperbaiki risiko mengalami stroke. Dokter Gorelick menyarankan untuk mengonsumsi ikan, buah-buahan, dan sayuran. Untuk menjaga agar jumlah makanan yang dia makan pada tingkat yang wajar, disarankan menggunakan piring salad kecil saat makan malam.
Untuk makan siang saat dalam perjalanan, ia menyarankan untuk mengonsumsi sandwich rendah lemak dan kalori.
4. Mulailah aktif
Setiap ahli saraf mengatakan berolahraga secara teratur adalah cara yang bagus untuk tetap bugar dan mengurangi stres. Meskipun seseorang memiliki keterbatasan fisik, tapi harus ada cara untuk berolahraga. Mengangkat beban ringan, dan melakukan senam tiga atau empat kali seminggu, bisa menjadi pilihan yang tepat.
"Saya mempraktikkan apa yang saya jelaskan. Saya berjalan dari tempat kerja dan telah bersepeda lebih dari 1.400 mil tahun ini,” kata dr. Adams.
5. Berhenti merokok
Risiko stroke pada perokok berat yang mengonsumsi lebih dari dua bungkus rokok sehari adalah dua kali lipat dari perokok ringan yang mengonsumsi rokok kurang dari setengah bungkus per hari. Risikonya turun secara signifikan dua tahun setelah Anda berhenti, dan mencapai level bukan perokok setelah lima tahun.
Sumber: Okezone.com
