Deadline 3 Bulan, Pj Walikota Ancam Copot Operator Jika Masalah Sampah Tak Tuntas

Deadline 3 Bulan, Pj Walikota Ancam Copot Operator Jika Masalah Sampah Tak Tuntas
Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun

Riauaktual.com - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun ancam akan mencopot atau memutus kontrak operator angkutan sampah, jika persoalan sampah lingkungan tak tuntas. 

Pasalnya, hingga saat ini sampah masih menjadi persoalan serius akibat masih didapati tumpukan sampah di sejumlah titik yang belum sepenuhnya tersangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

Muflihun mengakui, hingga kini tumpukan sampah masih banyak. Untuk itu, pihaknya pun menegaskan kepada pihak ketiga yakni PT Samhana Indah (SHI) dan PT Godang Tua Jaya (GTJ) selaku pemenang tender pengangkutan sampah agar bekerja sesuai kontrak.

"Kita akui bersama, kita lihat bersama, sampai dengan hari ini kondisi Pekanbaru masih banyak sampah yang bertumpuk. Saya bertanya kepada pihak ketiga, ketika neken kontrak apa sudah dibaca? Kan kita sudah sepakat, pemenang kontrak ikuti aturan kontraknya," tegas Muflihun, Kamis (9/6/2022).

Ia menyebut, dirinya yang merupakan pendatang baru di Pemerintahan Kota Pekanbaru sangat ingin membenahi sampah. Dirinya tidak ingin dievaluasi hanya karena tidak tuntas menyelesaikan permasalahan sampah di Pekanbaru.

"Saya pendatang baru, saya ingin membenahi sampah, daripada saya dievaluasi karena sampah, lebih bagus saya evaluasi perusahaan tidak mampu, saya tegas saja. Kita minta tiga bulan ini dia (pihak ketiga) bisa menyelesaikan permasalahan sampah dengan caranya," katanya.

Menurutnya, pihak ketiga sebagai pemenang kontrak harus memikirkan bagaimana penyelesaian sampah di Pekanbaru. 

"Selaku pihak pemenang pikirkan, bagi saya kontraknya jelas, kontraknya kontrak bersih. Pengangkutan sampah sampai di titik perumahan. Ini PR bagi mereka, tolong untuk segera ditindaklanjuti," pintanya.

Ia juga menyebut, bahwa kendala yang dialami pihak ketiga merupakan urusan mereka. Baik adanya pihak mandiri yang mengangkut sampah ataupun kekurangan armada.

"Bagi saya kendala itu bukan alasan, itu bukan urusan kita, setahu kita sudah dikontrak ya ikuti kontrak. Kalau ada pihak mandiri silahkan dikomunikasikan, itu koordinasi, itu sudah lepas ke pihak ketiga, saya tegas saja, kalau tiga bulan tidak bisa ya kita copot, kalau tidak sanggup dengan kerja ini silahkan mundur," tegasnya lagi.

Disamping itu, pihaknya juga tidak bisa menyalahkan masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Menurutnya, masyarakat mana pun akan marah jika sampahnya tidak diangkut.

"Siapa sih yang tidak marah sampah lima hari tidak diangkut. Kemudian masyarakat bersama-sama membentuk inisiatif mencari mobil sampah, memungut retribusi pembayaran sampah," katanya.

Dampaknya lanjut Muflihun, PAD (pendapatan asli daerah) dari retribusi sampah berkurang dan mobil mandiri tidak buang sampah ke TPA. Mobil mandiri membuang sampah di sembarang tempat, sehingga bertumpuk. 

Adanya angkutan sampah mandiri membuat pengangkutan sampah oleh pihak ketiga tidak sinkron. Pasalnya, pihak ketiga melakukan pengangkutan sampah ada jam operasional, sementara angkutan mandiri tidak.

"Ini juga tidak cun juga, karena di perusahaan (pihak ketiga) ada jam buang sampah. Ini PR mereka (pihak ketiga), silahkan komunikasikan dengan masyarakat, pihak mandiri, tolong di cun (sinkron) kan, artinya, ikuti kontrak, Pekanbaru bersih," pungkasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index