Dewan Sebut di Pekanbaru Maksiat tak Bisa Kita Tolelir

Dewan Sebut di Pekanbaru Maksiat tak Bisa Kita Tolelir
ilustrasi

PEKANBARU (RA)- Maraknya tempat maksiat di Kota Pekanbaru dinilai sudah mengkhawatirkan. Pasalnya, Pekanbaru merupakan bumi melayu yang menjunjung tinggi norma agama.

"Untuk tempat maksiat tak bisa kita tolelir, harus dibasmi karena bisa merusak mental generasi kita dan masyarakat Kota Pekanbaru," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbru dari Politisi PKS Mulyadi AMd.

Saat ini, sangat banyak tempat protitusi tumbuh di Kota Bertuah. Mulai dari warung remang-remang, panti pijat, karaoke, hingga perhotelan yang menyediakan perempuan pelayan.

Baru-baru ini, polisi menggrebek Surya Citra Hotel (SCH) yang berlokasi di Jalan Palas, Payung Sekaki oleh Polsek Payung Sekaki. Dalam penggrebekan tersebut, polisi mengamankan 46 wanita penjaja seks yang bukan warga Kota Pekanbaru.

"Dengan adanya hotel yang menyediakan jasa penjaja seks ini tentu sudah melenceng dari visi misi Kota Pekanbaru yang ingin menjadi Kota Metropolitan yang Madani. Maka kita minta ditindak tegas, cek izinnya dan tutup," tegas Mulyadi.

Disebutkan Mulyadi, Pekanbaru ini adalah negeri Melayu, Melayu identik dengan Islam, ditambah pula visi misi Kota Pekanbaru metropolitan yang madani. Maka ruang untuk tempat protitusi di Pekanbaru tidak ada yang bisa ditoleransi apapun alasannya. "Adanya tempat ini (protitusi) sudah menyalah, belum lagi dengan kedaerahan ini sudah melanggar," ungkap Mulyadi lagi.

Kepada masyarakat, Mulyadi menghimbau untuk peka terhadap tempat-tempat maksiat ini, dan bersama-sama untuk membuat Pekanbaru bebas dari maksiat. "Jika perlu nanti DPRD sidak ke TKP, untuk melihat kondisi sebenarnya dan Satker juga harus segera mengambil tindakan soal tempat maksiat ini, jangan ada yang melindungi," pungkasnya.

 

Laporan : atr

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index