Jeritan Petani Karet di Kampar

Jeritan Petani Karet di Kampar
ilustrasi

KAMPAR (RA)- Desa Siberuang, Kecamatan Koto Kampar Hulu yang mayoritas penduduknya berpenghasilan dari karet mengalami kondisi sulit saat ini karena harga karet sedang anjlok.

Belum lagi akses jalan utama menuju kebun masyarakat yang tidak bisa dilalui kendaraan roda dua untuk mengangkut karet.

"Harga karet sangat murah, kami berharap pemrintah daerah maupun pusat cepat carikan solusinya, padahal mata pencarian di desa Siberuang, kecamatan Koto Kampar Hulu cuma itu pada umumnya. Belum lagi kami sangat membutuhkan bantuan jalan untuk masuk ke perkebunan rakyat," ungkap salah seorang Imra Yadi.

Ia mengharapkan kepada pemda agar bisa mencarikan solusi jalan akses ke kebun masyarakat, paling tidak bisa untuk dilewati kendaraan roda dua.

"Bisa dilewati kendaraan roda dua jadilah, kasihan warga memikul hasil panen karet dengan jarak yang sangat jauh karena tidak bisa masuk kendraan roda dua," sebutnya.

Jalan menuju ke perkebunan masyarakat sangat menyedihkan karena cuma bisa dilewati dengan jalan kaki. "Kasihan petaninya harus membawa hasil panen dengan dipikul dan menempuh jarak yang jauh sampai ke jalan utama," tuturnya.

Disebutkannya, harga karet di desanya saat ini berkisar Rp 7.000 perkilo. "Kalau dulu harga karet sampai dengan harga Rp 20.000 perkilonya," terang warga.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index