Hadir dalam Sejarah Politik, Gelora Ajak Dukung Gerakan Mahasiswa

Hadir dalam Sejarah Politik, Gelora Ajak Dukung Gerakan Mahasiswa
Gelora Talk bertajuk 'Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa Indonesia' , Rabu (20/4/2022).

Riauaktual.com - Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menilai semua pihak harus memberikan dukungan moral kepada mahasiswa yang turun ke jalan dalam upaya memperbaiki keadaan. Sebab, dalam sejarah politik Indonesia, dari tahun 1966 dan 1998, mahasiswa adalah penjaga moral bangsa.

"Kita berikan dukungan moral sepenuhnya kepada teman-teman mahasiswa yang turun ke jalan. Karena kita yakin, nafas mereka panjang, tetapi mereka tetap membutuhkan dukungan moral. Ini semakin meyakinkan kita, bahwa yang mereka lakukan itu benar adanya," tegas Anis Matta dalam Gelora Talk bertajuk 'Mengukur Nafas Gerakan Mahasiswa Indonesia' , Rabu (20/4/2022) lalu.

Anis Matta berpendapat Mahasiswa Indonesia selalu hadir dalam persimpangan sejarah politik yang sangat rumit. "Sehingga membuat wibawa moral mahasiswa Indonesia, sangat berbeda dengan mahasiswa di negara lain, " katanya.

Ketua Umum GMNI Arjuna Putra Aldino mengatakan, mahasiswa harus kritis agar terhindar dari transaksi politik praktis, di saat partai politik tidak melaksanakan tugasnya dan mengabaikan suara-suara rakyat. "Apa yang dilakukan mahasiswa sekarang, adalah melakukan refleksi kritis terhadap kondisi yang ada. Kondisi yang ada tidak bisa dibiarkan terus menerus. Inilah cara mahasiswa meluruskan pemerintah," kata Arjuna.

Menurutnya, mahasiswa tidak hanya turun ke jalan untuk menyuarakan suara-suara rakyat, tetapi juga menempuh upaya diplomasi atau dialog dengan Istana. "Sehingga kami berharap pemerintah tidak mengabaikan lagi suara-suara rakyat. Jadi tugas kami melakukan refleksi kritis, tidak hanya turun ke jalan, tapi juga melakukan diplomasi Istana, berdialog membahas dinamika pada saat ini," katanya.

Ketua Umum DPP IMM Abdul Musawir Yahya menegaskan, aksi mahasiswa saat ini tidak ditunggangi kepentingan politik tertentu, meskipun telah bertemu dengan pihak Istana. Gerakan mahasiswa, katanya, murni gerakan kaum intelektual, yang secara spontan melihat kondisi saat ini perlu segera disikapi mahasiswa.

Ia mengatakan, untuk memperbaiki keadaan saat ini dibutuhkan kolaborasi semua pihak, sehingga ditemukan solusi yang komprehensif, bahwa situasi sekarang membahayakan perekonomian dan bangsa.

"Kita perlu kolaborasi untuk memikirkan apa yang pas. Kita tidak ada upaya untuk menggulingkan presiden, kita tetap laksanakan Pemilu 2024 secara konstitusional. Jadi saya tegaskan disini, jangan gara-gara kita bicara di diskusi Partai Gelora terus muncul berita-berita aksi mahasiswa ditunggangi partai politik tertentu. Tidak ada itu," tegasnya.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index