Kegiatan Pengabdian Masyarakat Unri Dalam Mencegah Stunting

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Unri Dalam Mencegah Stunting

Riauaktual.com - Kesehatan merupakan salah satu syarat bagi manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kesehatan dapat dijaga dengan mengkonsumsi makanan bergizi setiap harinya. Selain itu, mengkonsumsi vitamin juga dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh manusia. Disamping itu, istirahat yang cukup serta olahraga yang teratur juga mendukung kesehatan seseorang. Namun, kesehatan haruslah dijaga terus menerus secara berkelanjutan.

Pada dasarnya, kesehatan sudah mulai diperhatikan sejak bayi. Bahkan kesehatan seseorang sudah diperhatikan dan dijaga sejak dari dalam kandungan. Oleh karena itu, kesehatan bukan diperhatikan setelah seseorang menjadi dewasa, namun juga sejak masih bayi karena masih ada juga bayi yang tidak sehat sejak lahirnya. Bahkan ada juga bayi yang pada akhirnya diketahui mengalami permasalahan dalam kesehatannya setelah mencapai umur tertentu karena melihat pertumbuhan fisiknya yang tidak sempurna, seiring dengan usia yang seharusnya.

Salah satu permasalahan kesehatan yang berkaitan dengan tidak berkembangnya fisik seseorang dengan baik, dikenal dengan istilah Stunting. Stunting merupakan keadaan seseorang dimana kurangnya kadar asupan gizi yang terjadi dalam waktu lama sehingga mengakibatkan masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan pada anak, yang tidak sesuai dengan standar usia yang seharusnya. Selain itu, stunting juga sangat berpengaruh pada kesehatan balita, baik dalam kurun waktu yang pendek maupun panjang. Terhambatnya pertumbuhan otak dan fisik, serta terjadinya gangguan pada metabolisme tubuh merupakan akibat yang dialami balita stunting dalam kurun waktu yang pendek. Akibat yang dapat ditimbulkan dalam kurun waktu yang panjang yaitu berkurangnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, berisiko terkena penyakit stroke, jantung, diabetes, kegemukan dan penyakit lainnya saat berusia tua, serta mudahnya sakit  karena kekebalan tubuh yang menurun.

Stunting disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya karena masyarakat tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai stunting. Akibatnya penanganan yang dilakukan terhadap masalah gizi pada anak menjadi tidak tepat. Hal itu dapat terjadi selama masa kehamilan maupun setelah melahirkan. Selain itu, terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas bagi ibu selama masa kehamilan, setelah kelahiran dan pembelajaran dini yang tidak diperoleh, juga merupakan faktor-faktor yang dapat menyumbang terjadinya stunting pada anak. Contohnya, akses yang belum memadai untuk anak melakukan imunisasi. Faktor lainnya adalah ketidaktersediaannya makanan bergizi akibat keadaan sosial ekonomi yang kurang baik sehingga tidak dapat membeli makanan bergizi karena harganya yang tinggi.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting yaitu menambah pengetahuan masyarakat mengenai gizi seimbang sehingga dapat memperbaiki pemenuhan kebutuhan gizi pada anak. Cara tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan kesehatan, seperti pelatihan/penyuluhan kesehatan dan wawancara serta seminar. Hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah Stunting adalah memperhatikan kebutuhan gizi bagi Ibu Hamil selama masa proses kehamilan.

Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia semakin giat melaksanakan berbagai usaha untuk mencegah meningkatnya terjadinya Stunting pada Balita. Selain itu, semua Fasilitas Kesehatan yang ada di setiap propinsi bahkan desa yang ada di Indonesia, juga dijadikan wadah untuk membantuk melaksanakan hal ini. Salah satu Fasilitas Kesehatan yang ada di setiap propinsi atau desa, dan juga merupakan Fasilitas Kesehatan yang dekat dengan rakyat adalah Posyandu.

Salah satu wadah yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang Stunting dan Cara Pencegahannya, dapat dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselengarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Jadi, sebagai bentuk kepedulian Universitas Riau dalam mencegah Stunting maka salah satu usaha yang dilakukan oleh Universitas Riau melalui Staf Pengajarnya untuk mencegah terjadinya stunting di kalangan masyarakat Pekanbaru, khususnya anak-anak adalah melakukan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam bentuk Pelatihan Kader Posyandu Tentang Kebutuhan Gizi Bagi Ibu Hamil Dan Balita Di Kelurahan Tirta Siak Pekanbaru.

Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orang peserta dari Kades Posyandu yang ada di Kelurahan Tirta Siak pada tanggal 7 Januari 2022 di salah satu Posyandu Kasih Ibu, yang berada di Kelurahan Tirta Siak Pekanbaru. Kegiatan ini dilakukan di Posyandu karena Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Kegiatan ini dilakukan terhadap Kader-kader Posyandu di Kelurahan Tirta Siak karena Kader-kader Posyandu inilah yang akan menyampaikan informasi mengenai Stunting, penyebab terjadinya Stunting dan Cara Penanggulangannya, kepada masyarakat yang ada di sekitar Kelurahan Tirta Siak Pekanbaru.

Kegiatan ini dilaksanakan secara mandiri oleh Staf Pengajar dari Universitas Riau seperti Noveri Lysbetti Marpaung, S.T., MSc sebagai Ketua Pelaksana Kegiatan Pengabdian Masyarakat Unri, Ir. Edy Ervianto, Ir. Sakti Hutabarat, MAgrEcon, Nurhalim, S.T., M.T. dan Rahyul Amri, S.T., M.T., beserta dua orang Mahasiswa Unri yaitu Daniel Junianto dan Eka Rani. Pelatihannya sendiri disampaikan oleh Presenter Tim Pengabdian yang merupakan Tenaga Kesehatan yang bernama Desti Arnita Juandri, AMd. Kep.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diawali dengan Kata Pembukaan dari Ir. Edy Ervianto (anggota Tim Pelaksana Pengabdian Universitas Riau). Kemudian, materi pelatihan disampaikan oleh Desti Arnita Juandri, AMd. Kep., yang diikuti dengan tanya jawab antar peserta pelatihan dan Pemateri. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini ditutup oleh Efni Erita sebagai Ketua PPKBD (Orang yang mengepalai semua posyandu) di Kelurahan Tirta Siak Ketua PPKBD Kelurahan Tirta Siak Pekanbaru.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat menjadi lebih perduli akan penyebab dan bahaya Stunting sehingga mau bekerjasama untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan bebas dari Stunting, seperti yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia

 

 

Penulis: Noveri Lysbetti Marpaung, S.T., MSc (Dosen Teknik Elektro Unri)

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index