Riauaktual.com - Setelah loyo dua hari berturut-turut, pagi rupiah kembali perkasa. Rupiah dibuka pada level Rp 14.240 per dolar AS atau menguat 0,02 persen dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.242 per dolar AS.

Beberapa mata uang Asia mengalami fluktuasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,12 persen, baht Thailand melonjak 0,22 persen, dan yuan China, menguat 0,11 persen. Sedangkan, won Korea Selatan turun 0,16 persen, ringgit Malaysia minus 0,11 persen, dolar Singapura turun 0,04 persen, dan dolar Hong Kong 0,02 persen.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya, terpantau melemah 0,01 persen ke 93,20. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro minus 0,02 persen ke level Rp 16.706, terhadap poundsterling Inggris turun 0,01 persen ke level Rp 19.461, dan terhadap dolar Australia menurun 0,19 persen ke level Rp 10.342.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini, seiring dengan penguatan mata uang utama regional lainnya terhadap dolar AS.

“Penguatan ini masih didorong sentimen sama. Yaitu krisis utang perusahaan properti raksasa China Evergrande dan hasil meeting the Fed yang akan dirilis dini hari nanti,” katanya sepeerti dilansir dari RM.id, Rabu (22/9).

Sementara dari dalam negeri, PPKM yang lebih longgar yang mendukung pemulihan ekonomi bisa membantu penguatan rupiah. Ia memproyeksi, sepanjang hari ini bakal bergerak dalam rentang Rp 14.200-14.260 per dolar AS.