Riauaktual.com - Jika kebanyakan orang akan bersemangat saat membahas mimpi, ia akan lebih murung dan bilang, “Aku tidak punya mimpi. Bahkan aku pernah meyakini bahwa usiaku hanya sampai 29 tahun. Aku mengira aku tidak cukup punya rasa percaya diri untuk dapat menjalani hidup lama.”
Saat itu juga, pikirku berusaha mencerna apa yang dia katakan. Dia menyadarkanku bahwa ternyata laki-laki juga membutuhkan dorongan semangat. Dia membuka mata dan telingaku bahwa ternyata di luar sana ada begitu banyak orang yang punya ekspetasi buruk tentang hidupnya.
Jika kebanyakan orang mulai berspekulasi tentang keinginan terbesarnya saat memiliki sang pujaan sehidup semati, ia malah pernah berkata, “aku sempat berpikir ingin mengadopsi anak saja.
Aku takut tidak bisa membahagiakan wanitaku nantinya”. Dia menancapkan bendera tanda menyerah membuatku berpikir bahwa ternyata laki-laki juga memiliki rasa takut luar biasa.
Ketakutan itulah yang membuatnya menjadi pribadi yang saat ini ada. Mungkin di luar dia terlihat ramah, ceria, senang berteman dengan banyak orang, dan bisa masuk ke dalam semua tipe golongan orang lain. Namun ternyata di dalam, ia memiliki resah yang tak kunjung berkesudahan.
