PEKANBARU, RiauAktual.com - Persoalan pembangunan Pasar Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai, yang terbengkalai sejak empat tahun belakangan ini, ternyata disebabkan masih kurangnya rasa keikhlasan Pemerintah Kota Pekanbaru dalam melaksanakan tugas pembangunan untuk masyarakat dan cenderung masih mengedepankan nuansa politik dan kepentingan golongan.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain SE, yang membidangi pasar, bahwa persoalan mendasar yang terjadi di Pasar Cik Puan tersebut bukanlah persoalan anggaran, melainkan masih belum maksimalnya pemerintah dalam melayani masyarakat secara ikhlas.
"Tak ada lagi persoalan sebetulnya, coba, apa masalah pasar itu lagi. Jelaskan kalau memang ada masalah. Provinsi sudah legowo karena memang mereka tak ada dasar untuk ngotot kelola pasar itu. Ini masalah keikhlasan saja lagi," ungkap Zulkarnain, Rabu (30/4/2014).
Pemerintah Provinsi Riau, jelas Zulkarnain, tak akan ada rugi sedikitpun ketika pasar yang menjadi ikon Kota Pekanbaru ini dikelola langsung oleh Pemko. Sebab, semuanya demi kepentingan masyarakat, yakni masyarakat Kota Pekanbaru yang juga sebagai masyarakat Riau.
Ketika Pemko berdalih tak punya anggaran melanjutkan pasar tersebut, sehingga berencana menggait investor namun hingga kini tak kunjung terlihat batang hidung investor yang akan melanjutkan pasar ini, maka DPRD menyarankan Pemko kembali mengajukan anggaran pembangunan pasar pada APBD nantinya.
"Sekarang ini kita harus kembali kepada nawaitu, niat awal kita yang ingin menyediakan fasilitas berjualan yang baik bagi masyarakat pedagang yang ada di pasar tersebut," sarannya.
Ditambahkan Zulkarnain, Pemprov dan Pemko diminta berbaik hati untuk segera menyelesaikan pembangunan Pasar Cik Puan ini, karena berkaitan dengan kondisi pedagang pasar tersebut yang sejak awal renovasi pasar harus dipindah ke tempat penampungan sementara.
Di tempat tersebut, pedagang dilanda berbagai musibah dan ancaman keamanan setiap hari. Bahkan setiap tahun terjadi lebih dari satu kali kebakaran di kios darurat milik pedagang yang terbuat hanya dari terpal saja.
Selain itu, banjir dan rawannya aksi pencurian juga menjadi santapan para pedagang setiap hari dan bertahun sudah lamanya hal ini harus dialami para masyarakat Pekanbaru tersebut. Maka Zulkarnain, sebagai wakil rakyat meminta agar Pemko dan Pemprov sesekali turun melihat kondisi pedagang agar bisa meluluhkan keegohan masing-masing pemerintah ini.
"Karna kalau berbaik hati saya pikir tak ada yang tak bisa diselesaikan. Kalau sekarang ini kan kita lihat nuansa politik terlihat begitu kental yang mengakibatkan pasar tak jadi-jadi dibangun, kita minta itu dikesampingkan dulu," imbuhnya. (rrm)