Riauaktual.com - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri, mengatakan, pihak pengelola parkir di Pusat perbelanjaan atau tempat keramaian lain jangan melakukan pembohongan publik dengan tetap membiarkan pengunjung masuk sementara lahan parkir yang disediakan sudah penuh.

"Kalau parkir penuh jangan dibiarkan pengunjung tetap masuk. Pihak pengelola harus memberikan keterangan kalau lahan parkir mereka sudah penuh. Jangan pengunjung hanya mutar-mutar cari parkir tapi keluar disuruh bayar. Saya sangat tidak cocok seperti itu ada pembohongan publik," tegas dia, kemarin.

Kalau pengelola masih tetap menjalankan sistem operasional seperti itu tetap membiarkan pengunjung masuk sementara lahan parkir yang disediakan penuh, Azwendi, menyarankan harus ditindak karena sudah tidak benar lagi.

"Kita minta manajemen perparkiran di Kota Pekanbaru harus dibenahi. Catatan yang pertama untuk fasilitas transportasi umum mereka harus diberi rentang waktu 2-3 menit untuk bisa mobile droping. Manajemen juga harus memberikan keterangan jelas di depan pintu masuk menerangkan lahan parkir sudah penuh," tegas dia.

Semua yang disebutkan kata Azwendi, tidak lain agar masyarakat merasa tidak dibohongi di saat berniat mengunjungi salahsatu pusat perbelanjaan dan tempat keramaian lain di Kota Pekanbaru.

"Ini tugasnya Dishub untuk memberikan SOP pengelolaan sistem perparkiran di Kota Pekanbaru yang dikelola pihak ketiga. Kalau bicara tentang besaran tarif parkirnya tentu kita harus dilakukan konsolidasi antara dinas terkait. Semua harus dikaji, bukan hanya semata- mata untuk memberikan keuntungan bagi pelaku usaha saja tapi juga harus memberikan kontribusi kepada masyarakat dan pemerintah daerah," pungkasnya. (Don)