Riauaktual.com - Kehadiran calon Gubernur Riau, Drs H Syamsuar MSi, disambut dengan seni budaya antar etnis yang ada di Kota Industri tersebut. Kebudayaan Melayu sendiri menjadi payung bagi budaya lainnya, hal ini dapat dilihat dari porsi penampilan lebih dominan.

Sekitar limapuluh meter dari perhelatan kampanye dialogis di Bandar Bakau, Kelurahan Pangkalan Sesai, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Sabtu (5/5/2018), Syamsuar didampingi Ketua DPD NasDem Dumai, Zulkifli AS, berjalan kaki dan diarak dengan kompang khas Melayu. Lima langkah setelah itu, sekelompok orang naburkan beras kunyit.

Prosesi selanjutnya, dua anak muda lengkap dengan baju kurung dan tanjaknya, bersilat menggiring langkah Syamsuar ke tempat perhelatan. Tak sampai di siti, sekitar tujuh meter dari tempat duduknya, pemain kuda lumping “menghadang” lamgkah Syamsuar. Tak ada atraksi para kuda lumping, namun mereka berebut untuk bersalaman dengan calon Gubernur Riau nomor urut 1 ini.

Atraksi selanjutnya, pemain barongsai tampak menunggu. Begitu gebeduk-gedebak tambur dan simble berbunyi, dua naga barongsain pun mengeliat menyambut tamu yang memang sudah ditunggu-tunggu.
Syamsuar disambut pemain kuda lumping dan reog.

Dua naga barongsai itu mengantar Syamsuar dan Zulkifli AS hingga ke tempat duduk yang sudah disediakan panitia, dan mengawali perhelatan politik itu Trio Nasution menghentak seribuan masyarakat dengan sebuah lagu ciptaan mereka.

“Kita memang beda agama, namun kita satu bangsa. Jika Riau ingin maju, pilihlah si nomot 1,” bagitu sebagian litik lagu Trio Nasution.

Begitu Trio Nasution turun panggung, kembali seni budaya Melayu ditampilkan, kali ini Tari Persembahan binaan Ibu Linda beraksi, dan disusul pembacaan ayat suci Al-qur’an dan doa. (*)