RAMADHAN (RA)- Di dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 183, Allah SWT berfiman, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa". Syekh Ahmad Shawi menjelaskan di dalam kitab karangannya Hasyah 'ala tafasir jalalain bahwa yang dimaksud orang-orang yang beriman
di dalam ayat tersebut yaitu umum bagi orang-orang muslim. Asalnya, perintah untuk melaksanakan puasa Ramadhan memang ditujukan bagi penduduk Madinah, sebab pada waktu itu syiar Islam baru berkembang di wilayah Madinah.
Yang dimaksud dengan diwajibkan dalam ayat tersebut yaitu, puasa Ramadhan hukumnya Fardu'. Sedangkan pengertian Fardu' yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan mendapat siksa.
Kalimat orang-orang terdahulu pada ayat tersebut menunjuk kepada umat-umat sebelum umat Nabi besar Muhammad SAW. Dari zaman Nabi Adam AS,. sampai zaman Nabi Isa AS. persamaan dalam puasanya umat Nabi Muhammad dengan umat-umat sebelumnya hanya dalam hukum Fardu' nya saja, adapun tatacara melaksanakan, pahal, dan hikmahnya jauh berbeda.
Umat Nabi besar Muhammad SAW diberi keistimewaan oleh Allah SWT dibanding umat-umat terdahulu sebagaimana keistimewaan Nabi besar Muhammad SAW dibandingkan Nabi-nabi yang lain. Diantara perbedaan dalam tatacara puasa antara umat Nabi Muhammad dengan umat Nabi-nabi sebelumnya adalah lebih ringkasnya tatacara puasa umat Nabi Muhammad, Namun hikmah dan ganjaran pahala jauh lebih besar.
Yang dimaksud dengan orang-orang yang bertakwa pada ayat tersebut yaitu orang-orang yang senantiasa mempunyai rasa takut dan tidak suka terhadap segala macam kemaksiatan. Apabila rasa takut dan tidak suka itu sudah ada dalam diri kita, maka kita termasuk orang yang bisa mengalahkan dan mengendalikan hawa nafsu. Dan apabila
kita sudah bisa mengalahkan dan mengendalikan hawa nafsu, maka seluruh waktu kita akan di arahkan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Imam Ghazali berkata bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa mempunyai sifat taat beribadat kepada Allah SWT, memiliki rasa malu dan takut bermaksiat, serta sellau membersihkan jiwa raganya dari berbagai penyakit zhohir maupun batin.
Demikian pembahasan makna yang terkandung dalam QS. Al Baqarrah ayat 183. mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan taufik da hidayahnya kepada kita semua, Aamin Yaa Rabba'alamin
Wallahu 'alam Bissowab.
Penulis adalah pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al Barkah, Tajur-Bogor.