Peredaran Daging Sapi di Pasar Pekanbaru Terkendali

Peredaran Daging Sapi di Pasar Pekanbaru Terkendali
(ils internet)

PEKANBARU (RA)- Memasuki Bulan Ramadhan kebutuhan akan daging sapi di masyarakat Pekanbaru terus meningkat tajam. Untuk ketersediaan saja Dinas Peternakan (Disnak) Kota Pekanbaru menyediakan 335 ton daging sapi. Untuk itu bukan tidak mungkin akan berpeluang beredar daging sapi gelonggongan dan yang terjangkit penyakit.

Oleh sebab itu Dinas Peternakan Kota Pekanbaru melalui Kepala Dinasnya Sentot D Prayitno, Minggu (7/7/2013) di Kediaman Walikota menyatakan, jaminan bahwa seluruh daging yang di edarkan di pasar-pasar tradisional Pekanbaru bebas penyakit dan bebas dari daging gelonggongan.

"Daging gelonggongan di Pekanbaru tidak ada demikian juga dengan daging yang mengandung penyakit kuku sapi. Karena kita terus melakukan pengawasan dan pantauan di lapangan mulai dari pintu masuk hingga ke lokasi pemotongan yakni di Rumah Potong Hewan (RPH)," ujar Sentot.

Menurut Sentot Semua stok dan kondisi peredaran daging sapi di pasar-pasar pekanbaru terkendali. Karena semua daging yang beredar di Pekanbaru sejauh ini di potong di rumah potong hewan.

"Tidak ada yang di potong di luar rumah potong hewan karena itu tidak di benarkan. Jadi semua di bawah pengawasan kita," urainya.

Menurutnya Disnak melakukan beberapa tahap pengawasan buat seekor sapi sebelun siap di pasarkan di pasar Tradisional. Pertama seekor sapi akan di periksa Antem Mortemnya sebelum di lakukan pemotongan dalam pemeriksaan ini sapi di pastikan keberadaan surat-surat pendukungnya yang menyatakan sapi sumbernya jelas.

Kemudian tahapan pemeriksaan selanjutnya adalah ketika sapi sudah di potong di RPH, maka oleh dokter hewan akan di cek apakah daging sapi ini sehat dan tidak mengandung berbagai penyakit seperti penyakit Amtrak, cacing hati dan sebagainya.

"Jadi kita menjamin prosesnya aman karena melewati beberapa pengawasan. Kalau sebelum di potong di periksa antem mortem setelah di potong di periksa pos mortem oleh dokter hewan," pungkasnya.

Laporan: Va

Editor: Doni Dwi Putra

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index