PEKANBARU, RiauAktual.com - Meski di sekolah-sekolah lainnya di Kota Pekanbaru legowo dan mempersilahkan media pewarta melakukan peliputan di lingkungan sekolah dalam pelaksanaan Ujian Nasional (UN), tidak demikian di SMAN 7 Kota Pekanbaru.

Karena banyak mengalami kendala menjalani UN di SMAN 7 Pekanbaru ini, pihak sekolah enggan menerima wartawan masuk ke pekarangan sekolah guna melakukan peliputan. Bahkan, pihak sekolah mengunci pagar dan mengada-ada bahwa wartawan yang ingin masuk ke pekarangan SMAN 7 harus mendapat surat dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru.

"Memang begitu, karena dalam rapat MKKS sudah ada kesepakatan yang melarang media masuk untuk meliput saat UN berlangsung, kecuali ada surat dari Dinas Pendidikan, baru diperbolehkan," ungkap Kepala Sekolah SMAN 7 Pekanbaru, Dra Hj Adrias, saat dikonfirmasi reporter RiauAktual.com, Kamis (18/4/2013).

Ketika dikonfirmasi kepada ketua Sub Rayon, Azmi Has yang juga Kepala SMAN 10 dan ketua MKKS Hasnidar Kepala SMAN 8 Pekanbaru mengatakan, tidak masalah media melakukan peliputan di sekolah.

"Kalau masuk ke lingkungan sekolah sih diperbolehkan asalkan jangan masuk ke dalam ruangan ujian, Sebab sudah ada aturan dalam POS yang melarang siapapun masuk ke dalam ruang siswa ujian kecuali panitia dan pengawas, jadi, selagi di lingkungan sekolah tidak ada masalah," kata Azmi Has dan dibenarkan Ketua MKKS, Hasnidar.

Dugaan banyaknya kendala saat UN di SMAN 7 Pekanbaru ini, ternyata benar. Ketika ditelusuri di SMAN 7 ini, salah seorang Panitia Pengawas UN dari Universitas Riau (UR), Yohanes ST MT mengatakan, memang terdapat banyak kendala saat pelaksanaan UN di SMAN 7 tersebut.

"Kemarin saja, pada hari kedua UN ada satu ruangan tidak mendapatkan soal Fisika, untuk mengantisipasi hal tersebut, agar anak tetap dapat mengikuti ujian, maka soal UN difoto kopi dari soal cadangan. Begitu juga di hari keempat ini, ada soal Sosiologi tetapi isinya soal Biologi, solusinya sama seperti saat hari kedua, yaitu memfotokopi dari soal cadangan," kata Yohanes.

Kendala lainnya, yakni waktu mengerjakan soal yang tertunda sekitar 26 menit, sehingga ruangan yang mendapatkan soal foto kopi waktu istirahat jadi sedikit, karena terpotong waktu untuk mengerjakan soal ujian yang tertunda saat memfotokopi soal.

Laporan: Ade Lestari
Editor: Riki